6 Fakta Terkait Munculnya Klaster Covid-19 Sekolah Selama PTM Terbatas

Redaksi Redaksi
6 Fakta Terkait Munculnya Klaster Covid-19 Sekolah Selama PTM Terbatas
Guru memberikan materi saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 05 Kalisari, Jakarta, Senin (30/8/2021). Pemprov DKI menggelar PTM di tengah pandemi covid-19 mulai 30 Agustus 2021 secara terbatas dengan kapasitas 50 persen pada setiap satuan pen

JAKARTA - Pemerintah sudah melakukan kebijakan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas meski di tengah situasi pandemi Covid-19.

Kabar terbaru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menemukan ada 2,8 persen atau 1.000 lebih sekolah penyelenggara PTM terbatas yang menjadi klaster penularan Covid-19.

Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.

"Kasus penularan itu kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, dalam diskusi daring, dikutip Rabu 22 September 2021.

Diungkapkan, 165 atau 2,77 persen sekolah di Jawa Timur menjadi klaster penyebaran Covid-19 selama PTM terbatas tersebut.

Terdapat 917 guru dan tenaga kependidikan serta 2.507 siswa di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Berikut fakta-fakta terkait munculnya klaster Covid-19 selama PTM terbatas yang kami himpun dari Liputan6.com:

1. Ada 1.296 Sekolah atau 2,8 Persen Jadi Klaster Baru Covid-19

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat ada 2,8 persen satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19.

Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini