6 Fakta Terkait Munculnya Klaster Covid-19 Sekolah Selama PTM Terbatas

Redaksi Redaksi
6 Fakta Terkait Munculnya Klaster Covid-19 Sekolah Selama PTM Terbatas
Guru memberikan materi saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 05 Kalisari, Jakarta, Senin (30/8/2021). Pemprov DKI menggelar PTM di tengah pandemi covid-19 mulai 30 Agustus 2021 secara terbatas dengan kapasitas 50 persen pada setiap satuan pen

4. Jawa Timur Paling Banyak Klaster Covid-19

Jawa Timur menjadi provinsi paling banyak melaporkan temuan klaster Covid-19 di sekolah selama gelaran PTM terbatas.

Terdapat 917 guru dan tenaga kependidikan serta 2.507 siswa di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Temuan klaster paling tinggi berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD), yakni sebanyak 65 sekolah. Terdapat 235 guru dan tenaga kependidikan SD di Jawa Timur yang positif Covid-19. Serta 831 siswa SD yang juga positif Covid-19.

Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jawa Timur mencatat temuan klaster Covid-19 sebanyak 51 sekolah. Terdapat 274 guru dan tenaga kependidikan dan 511 siswa pada jenjang PAUD yang positif Covid-19.

Sementara pada janjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 23 sekolah menjadi klaster Covid-19. Dengan 171 guru dan tenaga kependidikan serta 236 siswa SMP yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pada janjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jawa Timur masing-masing mencatat temuan klaster sebanyak 8, 16, 1 sekolah.

5. Sebaran Lengkap

Jawa Timur tercatat mendominasi temuan klaster penularan Covid-19 pada sekolah ini. Sebanyak 165 atau 2,77 persen sekolah di Jawa Timur menjadi klaster penyebaran Covid-19 selama PTM terbatas.

Hal itu diakibatkan adanya 917 guru dan tenaga kependidikan serta 2.507 siswa di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama jalannya PTM terbatas.

Berikut sebaran temuan klaster Covid-19 di seluruh provinsi Tanah Air:

DKI Jakarta: 25 sekolah (2,77 persen).

Jawa Barat: 149 sekolah (2,25 persen).

Jawa Tengah: 131 sekolah (3,70 persen)

DI Yogyakarta: 41 sekolah (3,77 persen)

Jawa Timur: 165 sekolah (2,11 persen)

Aceh : 30 sekolah (2,95 persen)

Sumatera Utara: 52 sekolah (2,43 persen)

Sumatera Barat: 51 sekolah (3,88 persen)

Riau: 29 sekolah (2,82 persen)

Jambi: 30 sekolah (3,27 persen)

Sumatera Selatan: 32 sekolah (3,43 persen)

Lampung: 43 sekolah (3,79 persen)

Kalimantan Barat: 50 sekolah (3,16 persen)

Kalimantan Tengah: 49 sekolah (4,94 persen)

Kalimantan Selatan: 29 sekolah (2,64 persen)

Kalimantan Timur: 19 sekolah (4,63 persen)

Sulawesi Utara: 8 sekolah (1,97 persen).

Sulawesi Tengah: 18 sekolah (3,16 persen)

Sulawesi Selatan: 33 sekolah (1,25 persen)

Sulawesi Tenggara: 5 sekolah (0,98 persen)

Maluku: 8 sekolah (1,90 persen)

Bali: 9 sekolah (1,21 persen)

Nusa Tenggara Barat: 32 sekolah (3,06 persen)

Nusa Tenggara Timur: 104 sekolah (6,08 persen)

Papua: 31 sekolah (6,75 persen)

Bengkulu: 15 sekolah (3,59 persen)

Maluku Utara: 6 sekolah (2,71 persen)

Banten: 44 sekolah (2,59 persen)

Kepulauan Bangka Belitung: 16 sekolah (6,69 persen)

Gorontalo: 15 sekolah (2,77 persen)

Kepulauan Riau: 13 sekolah (4,05 persen)

Papua Barat: 9 sekolah (5 persen)

Sulawesi Barat: 2 sekolah (0,72 persen)

Kalimantan Utara: 9 sekolah (2,79 persen).


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini