PSI Soal ‘Dosa Partai Lama’, Gerindra: Kebanyakan Maling Berasal dari Parpol Koalisi Jokowi

Redaksi Redaksi
PSI Soal ‘Dosa Partai Lama’, Gerindra: Kebanyakan Maling Berasal dari Parpol Koalisi Jokowi
(Doc. Net)
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade

JAKARTA - Partai Gerindra ikut angkat suara soal 'dosa partai lama' yang sebelumnya disampaikan PSI menyusul ditangkapnya Bupati Cirebon sekaligus mantan kader PDI Perjuangan, Sunjaya Purwadi Sastra oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau mau komplain, komplain ke koalisinya. Kan yang maling mayoritas parpol koalisinya," ujar Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat, (30/10/2018).

Menurut Andre, selama ini kepala daerah dan anggota dewan yang terjerat korupsi berasal dari parpol koalisi Jokowi, termasuk yang terbaru Bupati Cirebon yang sebelumnya jadi tersangka kasus jual beli jabatan di KPK.

"Yang ditangkap KPK kan parpol koalisinya Pak Jokowi," imbuh Andre.

Andre menyebut, PSI salah masuk koalisi. Jika memang PSI berkomitmen dalam upaya pemberantasan korupsi, seharusnya PSI bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau mau komitmen pemberantasan korupsi harusnya dukung Pak Prabowo. Karena gerindra ini partai bersih nggak ada anggota dpr ri yang ditangkap oleh KPK. Jadi salah dukung itu PSI. Harusnya dukung Pak Prabowo yang bebas korupsi," tuturnya.

Seperti diketahui, PSI pada Pemilu 2019 ini berkoalisi dengan 8 partai politik lainnya untuk mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Enam parpol di antaranya merupakan parpol lama yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.

Sebelumnya, Ketua DPP PSI Tsamara Amany tiba-tiba bicara tentang 'dosa-dosa' partai yang sudah lama berdiri namun masih menjadi 'kebiasaan'. Setidaknya ada dua 'dosa' partai lama yang disebutkan Tsamara yaitu soal komitmen partai lama terhadap pemberantasan korupsi dan soal proses rekrutmen partai lama tak jauh dari kata 'mahar politik'.

(jarrak.id)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini