Roket China Gagal Bawa Satelit Palapa-N1, Hancur Berkeping

Redaksi Redaksi
Roket China Gagal Bawa Satelit Palapa-N1, Hancur Berkeping

JAKARTA - Cerita tragis menimpa satelit Nusantara Dua atau Satelit Palapa-N1 Indonesia yang Kamis malam (9/4) yang gagal saat peluncuran hingga hancur berkeping-keping. Kejadian ini menjadi sorotan media di Indonesia, termasuk di China.

South China Morning Post (SCMP), pada Jumat (10/4) dengan tegas menyebut program luar angkasa China mengalami kemunduran akibat kegagalan peluncuran roket kedua dalam waktu kurang dari sebulan, termasuk kegagalan pada peluncuran satelit Palapa-N1

Roket yang membawa satelit Palapa-N1 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China pada pukul 7.46 Kamis malam (9/4) seperti dilaporkan Xinhua.

"Pada tahap pertama dan kedua roket dilakukan dengan baik, tetapi tahap ketiga tidak berfungsi," jelas laporan itu.

"Puing-puing dari tahap ketiga roket dan satelit jatuh. Misi peluncuran gagal,"

Tidak dijelaskan di mana roket itu jatuh, tetapi kantor Keamanan Dalam Negeri dan Pertahanan Sipil Guam menyampaikan ada benda berapi-api di langit, yang dikaitkan dengan kegagalan peluncuran. Di media sosial, beredar rekaman video soal satelit yang terbakar.

Di Indonesia, seperti dilaporkan detikcom, Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menceritakan ketika satelit Nusantara Dua (Palapa-N1) gagal mencapai orbit karena ada anomali di stage ketiga. Satelit itu pun jatuh di laut dan tidak diselamatkan.

Nusantara Dua diluncurkan Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, China, Kamis kemarin (9/4). Tidak ada kendala pada proses peluncuran, tiba-tiba saat berada di angkasa ada puing-puing yang bertebaran.

Adi mengatakan tak ada masalah saat peluncuran memasuki stage pertama dan kedua. Namun persoalan muncul saat stage ketiga, di mana dua roket pendorong, 

"Di stage ketiga ada dua roket, salah satu tidak menyala, sehingga tidak mendapatkan kecepatan yang cukup untuk masuk ke orbit yang ditentukan," ujar Adi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/4/20200.

Nusantara Dua diketahui diproyeksikan mengisi di slot orbit 113 derajat Bujur Timur (BT) yang akan dimanfaatkan Indosat Ooredoo sebagai penyedia jasa satelit untuk menunjang bisnis media broadcasting di Indonesia.

Nusantara Dua diluncurkan untuk menggatikan satelit Palapa D yang akan habis masa operasinya pada pertengahan tahun ini. Palapa D, seperti disebutkan Menkominfo Johnny G. Plate, dimanfaatkan 23 lembaga penyiaran TV dan 8 stasiun radio di Indonesia.

"Dalam hal ini ketinggian satelit tersebut hanya 170 kilometer dengan kecepatan 7.100 kilometer per detik dan kemudian jatuh ke lautan dan tidak bisa diselamatkan dan hilang," tutur Adi.

Nusantara Dua telah dilindungi oleh asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko peluncuran dan operasional satelit.

PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) dibentuk oleh Indosat Ooredoo, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) untuk mengoperasikan satelit Nusantara Dua.

PSNS bekerjasama untuk untuk pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) pada Februari 2019.

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini