Layanan Kesehatan Buruk, PT Adei Terancam Pidana

Redaksi Redaksi
Layanan Kesehatan Buruk, PT Adei Terancam Pidana
ist.net
Layanan Kesehatan Buruk, PT Adei Terancam Pidana.
PKL.KERINCI, riaueditor.com - PT Adei Plantation and Industry, perusahaan yang bergerak dalam perkebunan sawit terancam bakal tersangkut kasus pidana. Perusahaan dinilai lalai memberikan pelayanan kesehatan kepada karyawannya. Disebabkan, kelalaian itu pula, anak seorang karyawannya mengalami gangguan pendengaran.
   
"Tadi dari dewan kasih waktu 1 minggu untuk respon perusahaan.  Karena ada unsur kelalaian yang kaitannya dengan pidana," kata HM Gohan Matondang SPdI, Jumat (8/6).
   
Dikatakan Gohan, seorang karyawan yang mendapat pelayanan kesehatan yang tak maksimal di perusahaan tempat dia berkerja. Akibatnya, anaknya mengalami gangguan pendengaran, tuli permanen.
   
"Kasus ini memang telah saya laporkan ke DPRD Pelalawan. Saya berharap perusahaan bertanggungjawab atas pelayanan kesehatan yang tak maksimal. Dan itu dialami oleh saya dan keluarga," paparnya sambil menyebutkan telah dilakukan hearing di Komisi I DPRD Pelalawan, Kamis (7/5) dengan menghadirkan pihak perusahaan, Diskes dan IDI Kabupaten Pelalawan.
   
Wakil Ketua Komisi I DPRD Pelalawan H Abdullah A.Md membenarkan telah melaksanakan rapat dengar pendapat dengan pihak perusahaan perkebunan sawit, PT Adei.
   
"Kita kasih waktu seminggu kepimpinan untuk  memaksimalkan kebijakan bantuan  pengobatan kepada anak dari saudara Gohan," ujarnya kemarin.
   
Sebab bagaimanapun kata politisi PKS ini, dalam kasus yang dilaporkan memang ada unsur kelalaian. "Memang perusahaan melakukan unsur kelalaian," imbuhnya sambil menyebutkan kelalaian itu juga telah diakui perusahaan.
   
Begitu juga pendapat yang disampaikan Diskes dan IDI Pelalawan, perusahaan lalai dalam hal ini, bebernya.
   
Saat kasus yang menimpa anak saudara Gohan lanjut Abdullah, terutama saat cek dan pemberian obat di klinik perusahaan, ternyata tidak ada  apoteker, sehingga  obat diracik petugas kebersihan.

"Kami rekomendasikan perusahaan memaksimalkan bantuan untuk anak Ustadz Gohan. Karena kalau tidak, yang bersangkutan akan membawa masalah ini hingga ke kejaksaan," pungkasnya.
   
Dalam hearing tersebut, selain dipimpin H Abdullah juga hadir anggota Komisi I lainnya Evi Zulfian, SH dan pihak perusahaan senior Manager KNB Amril dan Humas Budiman Simanjuntak, Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan dr Endid RP, Ketua IDI Pelalawan dr H Edi Muhammad.
   
Kasus ini muncul saat HM Gohan M Matondang SPd.I (30) membawa anaknya M Ukasyah Matondang berobat ke klinik perusahaan Senin (16/5). Oleh dokter klinik Dn, anaknya hanya diberi beberapa jenis obat. Karena dokter menilai anaknya hanya gatal-gatal. Salah satu obat diracik bu Ajeng petugas kebersihan yang tidak punya lisensi tentang obat-obatan.
  
Gohan yang berusaha meminta surat rujukan ke rumah sakit lain juga tidak diberikan. Alhasil, karyawan staf pendidikan (Kepala Sekolah) di PT ADEI di Desa Telayap ini lantas membawa anaknya berobat sendiri ke dokter spesialis. Ternyata, setelah dokter Hotber Sp mendiagnosa anaknya menderita campak.
   
Kejadian lain, sambung Gohan yang juga Ketua Yayasan Muallaf Ar Risalah Kabupaten Pelalawan ini mengatakan, ketika isterinya mengandung anaknya kedua, isterinya mengalami demam disertai merah-merah di badannya.

Lagi-lagi ujar Gohan, dokter klinik perusahaan, Dn memastikan hal itu biasa saat ibu hamil dan dikompres hilang. Namun karena tidak puas, Gohan lantas membawa isterinya ke klinik Tamrin Pekanbaru.

Menurut hasil lab, isterinya positif kena Virus Rubella. "Akibat dari virus ini menyebabkan anak kedua saya mengalami gangguan pendengaran dan dinyatakan tuli permanen sangat berat. Dan itu hasil Bera RS Eka Hospital Pekanbaru," paparnya.
   
Kejadian demi kejadian inilah ungkap Gohan membuat dirinya kesal dan mengadu ke DPRD Pelalawan dan akan melanjutkan ke proses hukum lainnya jika perusahaan tidak mau bertanggungjawab.(zul)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini