Harga Elpiji 12 Kg Kembali Turun, Disperindag Pantau Kecurangan Pasar

Redaksi Redaksi
Harga Elpiji 12 Kg Kembali Turun, Disperindag Pantau Kecurangan Pasar
images
SELATPANJANG, riaueditor.com - Menanggapi turunnya harga gas elpiji 12 kg, Dinas Perdagangan,Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti akan memantau penyaluran elpiji guna mencegah terjadinya kecurangan di pasar. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas, Drs Syamsuar Ramli melalui Kepala Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kab. Kepulauan Meranti, kamis (10/1/14) kemarin di ruang kerjanya.
 
"Kita akan perketat pangawasan. Selama beberapa hari inipun kita juga terus mengawasi. Bahkan dari awal adanya kebijakan Pertamina menaikan harga elpiji kita pantau dan lakukan kroscek terhadap agen maupun sub-sub agen elpiji di kota Selatpanjang, " kata Nasruni, Kabid Metrologi dan Perlindungan Konsumen.
 
Nasruni mengatakan, kenaikan dan penurunan harga elpiji yang dinilai tiba-tiba membuat potensi kecurangan harga di pasaran menjadi tinggi, sehingga menyebabkan masyarakat sebagai konsumen dirugikan. Sebab itu, ia berharap masyarakat Kota Selatpanjang khususnya penyalur elpiji dapat bersikap jujur dan sportif dalam proses jual beli tabung biru tersebut.
 
"Kalau kayak gini pasti rawan, sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum. Orang belum banyak yang tahu, bahwa ada penurunan harga elpiji kembali.  Makanya yang nggak tahu ini jangan sampai tertipu dan dirugikan. Pengecer pun harus bersikap jujur, kasihankan masyarakat kita sendiri juga," ujarnya.
 
Nasruni mengakui terjadi kenaikan harga elpiji tabung 12 kg di Selatpanjang mencapai Rp 180 ribu. Namun pihaknya masih bisa mentolelir karena pedagang mengakui bahwa elpiji tersebut adalah stok lama sebelum harga tersebut diturunkan.

"Memang saat operasi pasar, dan kita cek ke lapangan ada temuan elpiji 12 kg yang dijual seharga Rp 180 ribu pertabung. Pengecer terpaksa menjual mahal karena elpiji tersebut merupakan stok lama pada kenaikan pertama pertamina. Harga itu juga sudah termasuk ongkos antar sampai ke rumah dan ongkos pasang," sebut Nasruni.
 
Meski demikian, Nasruni berharap baik agen maupun subagent, akan menurunkan harga apabila penjualan stok lama sudah habis terjual. Paling tidak, menurut Nasruni harga elpiji nantinya diperkirakan berkisar Rp 150 ribu pertabung.
 
Nasruni juga meminta semua pihak harus bekerja sama mulai dari lapisan masyarakat untuk melakukan pengawasan. "Kalau ada melihat indikasi penimbunan atau pengoplosan, dan permainkan harga, segeralah dilaporkan ke disperindag untuk segera ditindak lanjuti dan diberi sanksi," tegas Nasruni. (JE)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini