Event Bakar Tongkang 2024 Sedot Perhatian Puluhan Ribu Wisatawan

Redaksi Redaksi
Event Bakar Tongkang 2024 Sedot Perhatian Puluhan Ribu Wisatawan
Puncak event opariwisata Bakar Tongkang di Bagansiapiapi tahun ini menyedot perhatian 50 ribu wisatawan lokal dan mancanegara.(Foto: Ist)

BAGANSIAPIAPI - Sekitar 50 ribu wisatawan di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dibuat takjub dan terkesima menyaksikan event pariwisata Nasional Bakar Tongkang di Bahgansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Sabtu (22/6/2024).

Event yang masuk dalam kalender Karisma Event Nasional (KEN) ini berhasil menyedot puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara setiap tahunnya.

Bakar Tongkang adalah tradisi ritual menarik yang mengandung makna sejarah penting bagi Kota Bagansiapiapi, terutama dalam perjalanan awal para imigran Tionghoa yang tiba di Muara Rokan.

Terdapat kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana. Kapal ini dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok.

Ritual Bakar Tongkang dimulai dari kelenteng Ing Hok Kiong, kelenteng tertua di Kota Bagansiapiapi. Dari kelenteng tersebut, para peserta Bakar Tongkang bergotong royong, saling bahu membahu secara bergantian mengangkat dan mengarak replika kapal. Perlengkapan ornamen Tionghoa pun memenuhi kota Bagansiapiapi.

Replika Kapal Tongkang yang diarak tiba di lokasi pembakaran pukul 16.55 WIB. Repika tersebut kemudian dinaikkan ke atas tumpukan kertas sembahyang warna kuning atau Kim ChuaChua. Kemudian replika kapal tongkang dibakar.

Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba, tiang layar tongkang yang dibakar jatuh ke arah darat. Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, arah jatuhnya tiang menunjukkan keselamatan dan peruntungan usaha. Di mana peruntungan tahun ini berada di darat berdasarkan arah jatuhnya tiang.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, event Bakar Tongkang yang dilaksanakan warga Tionghoa ini kini tidak lagi menjadi milik masyarakat Tionghoa di Bagan Siapi-api saja. Saat ini Bakar Tongkang merupakan simbol dan pesta budaya sudah menjadi agenda wisata nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

"Dengan adanya event Bakar Tongkang ini diharapkan dapat menghidupkan sendi-sendi perekonomian rakyat, menggerakkan sektor pariwisata dan pendapatan asli daerah. Kemudian mengangkat wisata budaya potensial Provinsi Riau dalam menyukseskan program pariwisata Nasional," ujar Roni.

Data Pemkab Rohil, sebanyak 50 ribu wisatawan datang menyaksikan Bakar Tongkang tahun ini. Untuk Okupansi kamar hotel mencapai 1.800 kamar. Kondisi ini berdampak pula dengan hotel dan penginapan di kabupaten/kota tetangga yang mengalami peningkatan okupansi.

Pemerintah Provinsi Riau berharap agar masyarakat Rokan Hilir dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di daerahnya salah satunya melalui iven Bakar Tongkang.

"Mari kita jadikan Bakar Tongkang ini sebagai salah satu cara memelihara toleransi dan kerukunan masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir khususnya dan Provinsi Riau umumnya," ucap Roni Rakhmat.(mer)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini