Ketua BK DPRD Kampar Dituding Pembual

Redaksi Redaksi

BANGKINANG, riaueditor.com – Badan Kehormatan (BK) DPRD Kampar dituding sebagai pembual besar. Tudingan itu disampaikan LSM DPC Indonesian Parliament Watch (IPW) Kabupaten Kampar mengkritisi kinerja DPRD Kampar sepanjang tahun 2013, Senin (16/12/2013).

Ketua DPC IPW Kampar Dimpos TB mengungkapkan, BK DPRD yang diketuai oleh Safi`i Samosir telah beberapa kali berjanji untuk memaparkan hasil penilaian mereka tentang kedisiplinan dewan selama tahun 2013. Namun, hingga memasuki akhir tahun 2013 ini, janji itu tak sekalipun ditepati.

"Ini menunjukkan, bobroknya kinerja BK itu sendiri. Bagaimana bisa para anggota dewan disiplin kalau BK-nya sendiri pembual?," tuding Dimpos dengan nada kesal saat berbincang-bincang dengan Riau Editor di Bangkinang. Ia menambahkan, BK Kampar nyaris tidak mempunyai hasil kerja yang nyata.

Dimpos menuturkan, Safi`i pernah berjanji akan merincikan tingkat kehadiran setiap anggota dewan. Dikatakan, anggota dewan yang tidak disiplin akan diserahkan ke fraksi masing-masing dan meminta fraksi untuk melakukan evaluasi.

Ibarat pepatah, kata dia, BK seperti "Murah di Mulut, Mahal di Timbangan". Selain itu, lanjutnya, BK yang telah berulang kali mengungkap rencana bahwa setiap anggota dewan diberlakukan sistem absensi elektrik (yakni, finger scanner). Namun itu pun tak terealisasi juga.

Seingat Dimpos, Safi`i pernah menegaskan agar masyarakat tidak memilih anggota dewan yang tidak disiplin pada Pemilihan Umum untuk Legislatif tahun 2014 nanti. "Kalau memang serius, silakan dibuktikan," tandasnya.

Selama tahun 2013, sambung Dimpos, kinerja dewan dinilai sangat buruk. Berbagai persoalan hanya berlalu begitu saja. Sementara, puluhan miliar rupiah dihabiskan hanya untuk kunjungan ke luar daerah, studi banding serta Bimbingan Teknis (Bimtek).

Menurutnya, berbagai kegiatan yang diikuti oleh dewan tidak berdampak signifikan bagi perbaikan kinerja. DPRD Kampar pun terkesan tak bertaring ketika diperhadapkan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Kampar yang kontra-produktif.

"Buktinya, masalah pelayanan terhadap masyarakat dianggap seperti angin lalu. Kemudian, saat berbagai konflik agraria melilit masyarakat Kampar, dewan terkesan bersembunyi," ujar Dimpos.

Dimpos menyatakan, pesta demokrasi memilih wakil rakyat sudah di depan mata. Ia mengingatkan masyarakat lebih cerdas dan jangan mau terbuai dengan janji politik yang tak berdasar.

Sementara itu, Safi`i Samosir belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya terhadap pernyataan IPW Kampar. Layanan Pesan Singkat (SMS) yang dikirim Riau Editor tak kunjung dibalas hingga berita ini diturunkan, Senin (16/12) sore. (smi)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini