Tak Becus Bagi-baginya, Wartawan Sebut Humas Meranti Tabuh Genderang Perang

Redaksi Redaksi
Tak Becus Bagi-baginya, Wartawan Sebut Humas Meranti Tabuh Genderang Perang
ist.

SELATPANJANG - Puluhan wartawan dari Media Online mengembalikan surat dari Humas Setdakab Kepulauan Meranti terkait kontrak kerjasama media dengan Pemkab Kepulauan Meranti tahun anggaran 2018.

Pengembalian surat tersebut dipicu sikap oknum pejabat di Humas Setdakab Kepulauan Meranti yang dinilai tak becus dalam bagi-bagi anggaran kerjasama antar media.

Surat jawaban kontrak kerjasama itu sendiri dikembalikan oleh puluhan awak media kepada Kabag Humas Helfandi SE,MSi didampingi Kasubag Kerjasama Media Yusran SE, dalam forum rapat antara Humas Setdakab Kepulauan Meranti dengan belasan awak media di Ruang Melati Kantor Bupati Jalan Dorak, Selatpanjang Timur, Senin (19/2/2018).

"Humas sepertinya menabuh genderang perang dengan wartawan. Mereka memutuskan anggaran masing-masing media berbanding signifikan, padahal jelas-jelas kita asli putra daerah," ungkap Dedi Yuhara Lubis, salah seorang wartawan, usai rapat.

Sebelumnya, surat prihal kontrak kerjasama media dilayangkan Humas Setdakab Kepulauan Meranti kepada masing-masing perusahaan media pada Kamis 15 Februari 2018. isi surat tersebut tertulis bahwa anggaran yang dialokasikan untuk masing-masing media yang menjalinkan kerjasama dengan Humas Setdakab Kepulauan Meranti berupa penerbitan advertorial program kerja Pemkab Kepulauan Meranti.

Anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing media pun bervariasi, ada yang dialokasikan Rp 4 juta untuk penerbitan 4 advertorial kurun waktu 1 tahun, kemudian ada pula yang dialokasikan Rp 5 juta, namun ada beberapa media yang dialokasikan di atas Rp 20 juta per media, dan mirisnya ada media yang sama sekali tidak mendapatkan kontrak kerjasama.

"Hal ini jelas menunjukan jika Humas Pemkab Kepulauan Meranti pilih kasih. Memang kita akui jika ada media baru, kemudian mengajukan kerjasama, tidak bisa disamakan alokasi anggarannya dengan media lama, namun tidaklah harus sejauh itu perbandingannya," tambah Syawaludin.

Berdasarkan hal tersebut pula, puluhan media mengembalikan surat balasan kerjasama yang dilayangkan Humas Pemkab Kepulauan Meranti.

"Kita maklumi jika anggaran di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di Humas tiap tahunnya terus mengalami rasionalisasi. Namun, yang kita harapkan, bagaimana kita bisa sama rasa, sedikit ya sama-sama sedikit," jelas Sabara Damanik pula.

Sementara itu, Kabag Humas Setdakab Kepulauan Meranti Helfandi, dalam rapat tersebut menjelaskan jika verifikasi terhadap media yang akan menjalinkan kerjasama disaring berdasarkan media wartawannya ditugaskan di Kepulauan Meranti, terutama wartawannya benar-benar putra daerah dan luar tapi lama berdomisili di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Kita akui memang ada yang belum terdata, mungkin saking banyaknya media," katanya.

Helfandi melalui Kasubag Humas Yusran menjelaskan, untuk media Cetak di Kepulauan Meranti yang mengajukan proposal kerjasama berjumlah 29 media, sementara 3 media mingguan tidak bisa diakomodir. Jumlah 26 media yang diakomodir tersebut terdiri 17 media harian dan 9 media mingguan.

"Tahun 2017, media cetak yang menjalinkan kerjasama dengan Humas berjumlah 25 media, jadi tahun ini bertambah 4 media baru, sementara anggaran menurun 50 persen," kata Yusran.

Sementara untuk media online, tambah dia, tahun 2017 media yang menjalin kerjasama dengan Humas Setdakab Kepulauan Meranti berjumlah 42 media, sementara tahun 2018 media yang mengajukan kerjasama berjumlah 69 media, 16 media diantaranya tak bisa diakomodir.

"Anggaran untuk media online tahun ini mengalami penurunan sebesar empat puluh persen. Jadi, yang jelas semua media mengalami penurunan anggaran," tambah dia.

Pertemuan antara Humas Setdakab Kepulauan Meranti dengan awak media pagi hingga siang itu belum menemukan titik terang. Sejumlah wartawan meyakini jika Humas Setdakab Kepulauan Meranti ada mengakomodir sejumlah media yang tidak ada wartawannya di Kepulauan Meranti. Humas mengakui, namun katanya hanya 2 persen dan dengan alasan titipan atasan.

"Sembilan puluh delapan persen media yang menjalin kerjasama kami yakini wartawannya ada di Kepulauan Meranti, dan dua persen sisanya dari luar kabupaten Kepulauan Meranti," ungkapnya.***


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini