Selama 8 Tahun, Bunga Dicabuli sang Ayah

Redaksi Redaksi
Selama 8 Tahun, Bunga Dicabuli sang Ayah
ilustrasi
KOTAWARINGIN BARAT - Bsr (40), warga Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin barat (Kobar), Kalimantan Tengah, yang tega menyetubuhi anaknya yang kini berumur 16 tahun sejak usia 8 tahun. Sang ayah mengaku khilaf atas perbuatannya tersebut. Ia mengaku dalam rentang waktu 8 tahun tersebut total tindakan pencabulan dilakukan lebih dari ratusan kali.

"Saya khilaf, iya saya salah," ujarnya di Mapolsek Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, Minggu (22/5/2016).

Sambil tertunduk malu, Bsr yang diketahui sebagai pedagang ayam dan sayur di Pasar Desa Karang Mulya menyesali perbuatannya. Di depan penyidik ia tak bisa berkutik. Laporan dan keterangan Bunga (nama samaran sang anak) yang merupakan anak kandung pelaku kepada polisi sudah mencukupi untuk menjadikan Bsr sebagai tersangka dan menjebloskannya ke penjara.

(Baca Juga: Hamil 8 Bulan, Remaja Korban Pemerkosaan Tinggal di Kandang Bebek)

Bsr yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka membuat polisi tercengang. Ia telah ratusan kali berhubungan badan dengan anaknya selama 8 tahun. Bahkan tersangka pun sudah tak ingat lagi di mana saja lokasi pencabulan tersebut. Yang jelas, aksi bejatnya tersebut sering dilakukan di rumahnya sendiri saat sang istri berada di pasar. Parahnya lagi, meski Bunga empat bulan lalu resmi memiliki suami, tersangka tetap menyetubuhi anaknya hingga dua kali di rumahnya.

"Korban ini sedang hamil 7 bulan. Padahal nikahnya baru empat bulan. Indikasi ayahnya sendiri yang menghamilinya," kata Kapolsek Pangkalan Banteng, Ipda Imam Sahrofi.

Ia menegaskan, pelaku dijerat pidana Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Tak menutup kemungkinan jika hasil pengembangan kita temukan bukti baru, pelaku bisa kita jerat pasal berlapis," kata dia.


(erh/okezone)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini