BANGKINANG, riaueditor.com - Kejayaan Kampar tak terlepas dari kontribusi besar dari sungai Kampar yang memiliki peran utama dalam menjadikan Kabupaten Kampar dalam meraih kejayaannya, dan hari ini kita membuat sebuah gagasan untuk melihat perspektif lain cara membangun Kampar dan bagaimana Kabupaten Kampar dibangun dan bagaimana sejarah Kampar diukir, hal ini tak terlepas dari kehidupan sungai Kampar yang memberikan peran yang sangat strategis pada waktu itu.
"Maka hari ini kita melakukan bailiu sungai Kampar yang dimulai dari Desa Uwai Kecamatan Bangkinang dan finish di Desa Terandam Kecamatan Tambang dengan jarak sejauh 45 Kilo meter, jika dilalui jalan darat tak lebih dari 20 Kilo meter."
Demikian dipaparkan oleh Pj Bupati H Syahrial Abdi AP MSi saat melepas secara resmi Bailiu Antau Sungai Kampar yang dilaksanakan di Dermaga Desa Uwai Kecamatan Bangkinang, Sabtu (4/2).
Dikatakan Pj Bupati, apa yang kita lakukan dengan bailiu Sungai Kampar ini mengingatkan kita pada nenek moyang dan orang-orang tua kita dahulu, membangun sebuah komunitas dan merangkai hubungan silaturrahim, membangun perekonomian, membangun sebuah kehidupan masyarakat, "Ini dapat kita lihat seberapa banyak pasar yang ada di Kabupaten Kampar yang berada di pinggir sungai Kampar, begitulah mereka membangun hubungan ekonomi dan hubungan emosional dari hulu sampai ke hilir, sungai yang berbelok-belok dan inilah yang ditempuh mereka dengan semangat kebersamaan yang berasal berbagai kaum dan negeri, yang kemudian menjadi saudagar, ulama dan meyampaikan ke desa-desa dan komunitas yang dibentuk di sepanjang sungai Kampar ini sejak dahulu," jelas H Syahrial Abdi.
Menurut Pj Bupati Kampar, pada hari ini kita coba merasakan, resapi dan harus kita teruskan sampai saat ini, semangat juang dari para pendahulu yang mereka rasakan dan bagaimana ini dibentuk dan dibangun, walaupun kita saat ini di berikan kemudahan dengan jalan yang mulus dan beraspal, kenderaan yang nyaman, Ini nilai pertama yang dapat kita Ambil.
Nilai kedua adalah sebagai cermin bagi Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dengan berbagai perspektif dan tugas pokok OPD yang bersangkutan, yang masih mungkin bisa kita masukkan dalam program pembangunan Pemerintah untuk memperkuat ekonomi masyarakat yang ada di Desa-desa terutama yang berada di pinggir sungai Kampar.
Sedangkan nilai yang ketiga adalah mari kita memotret terhadap kemungkinan ada hal-hal yang belum kita selesai dikerjakan, tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka berikan kontribusi pemikiran dan masukan untuk kita selesaikan, setidak-tidaknya tiga hal inilah yang mungkin kita dapat lakukan dengan pelaksanaan Bailiu Antau Sungai Kampar ini disamping dapat terjalinnya silaturrahim, semangat kebersamaan diantara kita, dan antusias yang tinggi dari peserta dan masyarakat yang ingin melihat dan menyaksikan agenda ini.
Oleh sebab itu dalam memperingati hari jadi Kabupaten Kampar yang ke 67 tahun ini kita coba untuk mengangkat kejayaan Kampar yang telah diperbuat oleh para tokok-tokoh terdahulu dalam membangun Kampar. Kata Pj Bupati Kampar yang di hadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kampar dan kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Kampar, Ninik mamak Kabupaten Kampar, dan lapisan masyarakat yang berjubel dilokasi pelepasan.
Ditambahkan Syahrial Abdi pertamanya hanya ekspedisi bagaimana lika-liku sungai kampar, saya menilia pada saat ini tidak semua masyarakat kampar yang memiliki kesempatan untuk melalui sungai kampar dari bangkinang sampai ke Desa Tarandam Danau Bingkuang Kecamatan Tambang, dan kita perkaya manfaatynya kita mulai melihat sambil berjalan mulai berfikir apa sih yang bisa di bangun” Katanya lagi.
"Makanya ini disebut Bailiu Antau artinya, apa yang kita antarkan kepada masyarakat dengan mengarungi sungai kampar ini,” kata Syahrial Abdi.
Bagaimana kita mensimulasikan apa yang pernah diperbuat oleh nenek moyang kita dahulu dalam melakukan aktifitas terutama perdagangan yang singgah kemudian menggelar dagangan, membuka akses desa, dan ini kita simbolisasikan dengan bailiu sungai Kampar dengan menyinggahi beberap daerah diantaranya Desa Naumbai dan Desa Penyasawan, kita juga singgah ke tempat-tempat yang telah ditunggu oleh masyarakat dengan memberikan bingkisan kepada masyarakat yang berada di pinggir sungai berupa buku, pakaian anak-anak dan ada juga berupa periuk kuali dan lain sebagainya.
Kemudian tadi semua apapun yang unik dalam perjalan tadi sudah kita lihat dan dokumentasikan, disana kita menyaksikan adanya pohon kayu yang kita tidak tahu namanya, adanya lahan kosong, galian C yang tidak terurus, maupun potensi-potensi yang belum tergarap, ada juga kita melihat masyarakat yang membuang limbah Show Mill berupa serbuk dan porongan kayu langsung ke dalam sungai, begitu juga hasil pembangunan yang telah dilaksnankan diantaranya pembangunan turap tebing, dimana tentunya tidak semua yang baru dapat dibangun namun juga kita melihat tadi ada desa yang sangat panjang turapnya, ini mungkin memakan waktu yang panjang dan bertahun-tahun, disi lain ada juga yang sangat perlu kita bangun, "Disinilah kita melihat model yang pas dalam pemabngugnan turap yang sesuai dengan karakter tanah dan aliran air, Inilah tugas dari para kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).” Kata Pj Bupati Kampar yang sangat antusias dan bersemangat dengan langsung memegang komudi Sampan motor tersebut.
Oleh sebab itu, kata Pj Bupati Kampar dalam perjalanan ini kita melihat sumber ekonomi yang kuat baik sebagai sumber air ini maupun sumber daya yang kaya, disana kita lihat adanya ribuan keramba, namun masih banyak yang menambatkan keramba pada pohon-pohon kayu namun ada juga yang sudah maju dimana kerambanyan sudah dibuatkan tiang dari dana APBD untuk mengikat tali keramba. Dan inilah salah satu tujuan dari kegiatan bailiu antau ini untuk menyingkronkan kegiatan yang dapat di lakukan dengan dana yang ada di APBD Kampar.
“Sedikitnya kita dapat memikirkan apa yang dapat kita perbuat dan ini tergantung pada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)nya, bagaimana ia melihat dan berfikir dalam memasukkan program yang ada pada masing-masing dinasnya,” tambahnya lagi.
Seperti yang barusan dilihat oleh salah satu OPD yakni Dinas Perhubungan yang telah merancang bagaiman membangun Dermaga motor untuk angkutan air bagi masyarakat, begitu juga BUMD Tirta Kampar yang menjadikan Sungai Kampar sebagi Intake Airnya untuk PDAM, begitu juga dengan dinas-dinas yang melihat dari segi tugas dan fungsi dinas masing-masing, katanya lagi.
Peserta Bailiu antau sungai Kampar ini diikuti oleh Organisasi Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga, instansi vertikal institusi keamanan Polri dan TNI serta siapa saja yang mau berpartisipasi untuk meramaikan bailiuyantau sungai kampar yang digelar untuk pertama kalinya ini.
Saat ditanya tanggapan masyarakat, dikatakan Pj Bupati Kampar jika dilihat dari respon masyarakat kita melihat sangat tingginya antusias masyarakat yang berdiri di pinggir sungai, bahkan ada yang sampai masuk ke sungai menunggu dan melihat sampan yang melewati desa dan kampungnya dan ini sangat mengharukan, didalam perjalanan kita jumpai seorang nelayan yang sedang menjala kita berikan bingkisan makanan, dan ia sangat suka dan senang sekali.
"Bayangkan jika ini kita kelola dengan baik dan atur dengan baik saya rasa ini merupakan hal yang sangat bermanfaat dan sangat luar biasa," katanya.
Jadi kegiatan ini kita dapat melihat bahwa kita menilai bahwa orang kampar terdahulu adalah orang-orang hebat, kata Pj Bupati Kampar mengakhiri.(Syailan Yusuf)