150 Ton Ikan Keramba di Waduk PLTA Koto Panjang Mati, Kerugian Rp4,2 Miliar

Redaksi Redaksi
150 Ton Ikan Keramba di Waduk PLTA Koto Panjang Mati, Kerugian Rp4,2 Miliar
Keramba jaring apung di waduk PLTA Koto Panjang.(Foto: Ist)

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau menerima laporan matinya ikan di ratusan keramba jaring apung di waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar.

Petambak ikan mas di PLTA Koto Panjang Riau harus merugi lantaran ribuan ikan siap panen mati mendadak akibat terserang penyakit.

"Iya, kita sudah mendapat laporan dari Pj Bupati Kampar terkait adanya ikan mati di waduk PLTA Koto Panjang, Kampar," kata Kepala DKP Provinsi Riau, Herman Mahmud, Kamis (2/2/2023).

Berdasarkan laporan diterima, kerugian kerambah jaring apung di waduk PLTA Koto Panjang ini diperkirakan mencapai Rp4,2 miliar.

"Karena kematian ikan lebih kurang 15 ton perhari. Sementara kematian ikan sudah berlangsung selama 10 hari. Jadi hampir 70 persen kerambah jaring apung terdampak. Kalau 1 Kg ikan mas harganya Rp28.000 per Kg dikali satu hari 15 ton, dikalikan selama 10 hari, berarti 150 ton. Maka kerugian diperkirakan mencapai Rp4,2 miliar," terangnya.

Pihaknya telah menurunkan tim untuk mengambil sampel kematian ratusan ton ikan di kerambah jaring apung waduk PLTA Koto Panjang.

"Sampel sudah kita periksa di Labor Balai Karantina. Kemungkinan hasilnya besok sudah diketahui penyebab kematian ikan di kerambah jaring apung waduk PLTA Koto Panjang," ujarnya.

Pihaknya menduga, kematian ratusan ton ikan itu disebabkan padat tebar ikan terlalu tinggi.

"Itu asumsi awal kita. Kemudian karena banyaknya pakan-pakan di bawah yang menjadi amoniak," pungkasnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Kamsol menyebutkan, hasil pemeriksaan labor ikan-ikan milik petambak diduga kuat mati akibat penyakit aeromonas. Di mana ikan mati dengan kondisi mudah terluka hingga pecah-pecah.

"Kena penyakit aeromonas. Itu semua di media keramba jaring apung PLTA, tetapi hanya ikan mas saja," kata mantan Kadis Pendidikan Riau tersebut.

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini