Kegiatan ‘Bailiu Sampan’ Sempena Memperingati HUT Kampar Ke-67 Dikritik Sejumlah Pihak

Redaksi Redaksi
Kegiatan ‘Bailiu Sampan’ Sempena Memperingati HUT Kampar Ke-67 Dikritik Sejumlah Pihak
sy/riaueditor.com
Kegiatan ‘Bailiu Sampan’ Sempena Memperingati HUT Kampar Ke-67.

BANGKINANG, riaueditor.com - Kegiatan ‘Bailiu Sampan’ sepanjang sungai Kampar, Sabtu (4/2/17) sempena memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kampar ke-67 tahun 2017 mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Kabupaten Kampar, Aprizal kepada awak media, Sabtu (4/2/17) menyampaikan bahwa kegiatan ‘Bailiu Sampan’ terkesan sebagai kegiatan siluman dan mempertanyakan tujuan kegiatan dilaksanakan.

"Kalau kegiatan itu dilaksanakan oleh masyarakat, perlu kita dukung dan dikembangkan sebagai event wisata Kampar, tetapi jika kegiatan ini ditaja oleh Pemda Kampar yang notabene menggunakan uang rakyat, maka ini perlu kita pertanyakan," ujarnya.

Dikatakan, setiap kegiatan yang dilaksanakan pemerintah mesti terukur, terencana dan memiliki tujuan yang jelas. Kalau tujuannya untuk pengembangan wisata, harusnya dapat terpublikasi ke semua pihak. Entah kenapa kegiatan tersebut tidak melibatkan media, tanyanya curiga.

Ketua Forum Wartawan Kampar (FWK), Abu Bakar BN juga mempertanyakan tujuan kegiatan itu dilaksanakan dan mengapa tidak melibatkan awak media.

"Saya rasa panitia pelaksana takut ketahuan sumber dan besaran dana kegiatan. Takut nanti dipertanyakan dan dapat menjadi persoalan hukum. Kalau pemikiran panitia pelaksana seperti itu, maka saya tegaskan, bahwa fungsi wartawan tidak hanya mencari kesalahan anda,” ujarnya.

Lebih jauh Abubakar menyampaikan bahwa kegiatan ‘Bailiu Sampan’ ini terkesan dilaksanakan secara tersembunyi. Jika kegiatan dilaksanakan oleh Pemda, maka seyogyanya kegiatan ini diberitahukan kepada khalayak ramai, jangan terkesan Pemda melaksanakan kegiatan hanya untuk melengkapi SPJnya saja, ungkap Abu Bakar.

Dinilai Mubazir dan Hambur-Hamburkan APBD

Bupati LIRA Kampar Ali Halawa juga mempertanyakan, Kegiatan yang resmi itu anggaran bersumber dari mana?

“Kalau itu bersumber dari APBD, pemerintah atau melalui panitia harus trasnparan kepada public, karena ini uang rakyat, sementara dari hasil pemantauan dibeberapa lokasi, kegiatan tersebut tidak dinikmati oleh masyarakat, malahan lebih didominasi oleh para pejabat, dan para staf pegawai pemda Kampar saja,” kata Ali.

Sementara itu, Ali juga mengharapkan pemerintah Kampar agar setiap melakukan kegiatan-kegiatan besar jangan hanya saja menjual nama masyarakat, sementara yang menikmati hanyalah kalangan para pejabat saja.

“Jangan mereka mengorbankan atas nama masyarakat, sementara yang menikmati adalah para pejabat Kampar saja,” tukasnya.

Salah seorang warga Salo, Rahmad (41) juga mengatakan bahwa event ‘Bailiu Sampan’ dinilai mubazir dan melukai hati warga. Sebab  ditengah kesulitan ekonomi saat ini acara ‘Bailiu Sampan’ juga dinilai hanya menghambur-hamburkan dana APBD begitu saja tanpa ada manfaat berarti.

Dikatakan, lebih baik anggaran untuk acara ‘Bailiu Sampan’ itu diberikan kepada warga untuk dipergunakan membeli beras. Apa tidak ada kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

Misal, sempena memperingati HUT Kampar ini diisi dengan kegiatan rehab rumah warga miskin, itukan lebih bermafaat dan dapat dirasakan secara langsung maknanya oleh mereka pada moment ini, ujarnya.

Para pejabat Kampar hendaknya dapat lebih peka dalam menyusun kegiatan acara HUT Kabupaten Kampar agar tidak terkesan mubazir dan dianggap menghambur-hamburkan dana APBD saja, kritiknya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Syarial Abdi saat awak media ingin meminta penjelasan terhadap pelaksanaan kegiatan ‘Bailiu Sampan’ via selulernya belum dapat terhubung. (Syailan Yusuf)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini