Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay Lapor Polisi, Total Kerugian Rp30 Juta

Redaksi Redaksi
Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay Lapor Polisi, Total Kerugian Rp30 Juta
Aksi vokalis band Coldplay, Chris Martin saat konser tur Eropa pertama mereka di arena adu banteng Las Ventas di Madrid, Spanyol pada tanggal 26 Oktober 2011. (AP Photo/Paul White)

JAKARTA - Korban penipuan tiket konser Coldplay 2023 melapor ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Belasan orang yang membuat aduan secara kolektif itu mengalami total kerugian hingga Rp30 juta.

Kuasa Hukum Korban, Muhamad Zainul Arifin menyampaikan, para kliennya mengalami penipuan transaksi tiket nonton konser Coldplay lewat sosial media.

"Kita mewakili kuasa hukum dari 14 orang korban dengan kerugian hampir Rp30 juta, dalam hal ini korban dari beberapa daerah di luar Jabodetabek mengalami kerugian penipuan terkait dengan penjualan tiket tersebut, yang mana penjualan tiket itu dilakukan melalui media sosial, dalam hal ini Twitter, kemudian ada Instagram dan juga ada Telegram," tutur Zainul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).

Aduan tersebut diterima dengan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/106/V/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 19 Mei 2023.

Zainul melaporkan tentang peristiwa tindak pidana menyebarkan berita bohong melalui media elektronik yang mengakibatkan kerugian konsumen dan/atau penipuan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU/ Money Laundering).

Hal tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A Jo Pasal 28 Ayat (1) UU RI No. 19 tahun 2016Tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 378 KUHP dan Pasal 3, Pasal 5 dan Pasal 10 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang terjadi tanggal 17 Mei 2023 di Media Sosial.

"Bukan hanya terkait kerugian yang dialami dalam tiket Coldplay, tapi ada beberapa tiket seperti tiket girlband Blackpink juga pernah mengalami kerugian, ada juga korban kita yang tergabung dalam nonton MotoGP beberapa bulan lalu. Pola-pola ini setelah ditelusuri ternyata namanya satu orang dan beberapa teman sindikat mereka dan ada juga beberapa nama akun bank yang sama seperti Mandiri dan BCA," jelasnya.

sumber


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini