Bahas Keterbukaan Informasi Digital, Ketua KPK: Tidak ada Lagi Ruang untuk Melakukan Transaksional

Redaksi Redaksi
Bahas Keterbukaan Informasi Digital, Ketua KPK: Tidak ada Lagi Ruang untuk Melakukan Transaksional
Credit Photo / Istimewa

BANDUNG - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) perdana yang menghadirkan Ketua KPK RI Firli Bahuri sebagai keynote speaker.

Kegiatan yang terlaksana di Hotel Horizon Bandung, Jumat (21/1/2021) ini dihadiri Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dan Ketua Pengurus Daerah (Pengda) di 31 Provinsi.

Dikatakan Ketua KPK RI Firli Bahuri, Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah bergerak maju dan terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.

Hal itu bisa dilihat betapa pesatnya sebaran informasi yang terjadi saat ini. Dunia sudah benar-benar bergeser sehingga tidak ada batas lagi antara negara satu dengan yang lain, tidak ada batas antara satu wilayah dengan yang lain.

“Tidak ada lagi orang mau nonton tv, tidak ada lagi yang mau menunggu kabar besok. Jika hari ini terjadi di Indonesia, maka Amerika sudah mengetahuinya. Begitu pun sebaliknya, apa yang terjadi di Amerika pun akan di ketahui Indonesia,” ucapnya, Jumat (21/1/2022).

Oleh sebab itu, keterbukaan ini seharusnya dapat membangun Indonesia agar lebih berkarya. Memberikan sumbangsih yang besar dalam mengolah apa yang menjadi tanggung jawab bersama.

“Keterbukaan ini akan memberikan manfaat yang sesungguhnya kepada kita, seharusnya dengan keterbukaan ini tidak ada lagi korupsi. Karena semuanya sudah transparan, semua sistem dilakukan dengan layanan digital, tidak ada lagi ruang untuk bermain-main ataupun melakukan transaksional,” sindirnya.

Menurutnya, peran media sangat strategis karena apapun yang ditulis dapat menambah atau memberikan dampak kepada pembacanya.

Jika seorang jurnalis atau wartawan memuat tulisan yang bagus, maka akan menimbulkan dampak yang bagus juga kepada seluruh pembaca. Namun sebaliknya, ketika ada berita yang tidak bagus, maka akan berpengaruh terhadap seluruh pembaca.

"Itu artinya, baik buruk yang ditulis tentu akan memberikan pengaruh di antara pembaca. Sebuah teori mengatakan, ketika seseorang pertama kali membaca sebuah tulisan, maka itu akan langsung melekat di benak kita. Jadi ketika kita baca negatif maka sulit rasanya untuk mengembalikan ke positif,” terangnya.

Menurutnya ada hal yang perlu diperhatikan dan diingatkan rekan-rekan yang tergabung dalam JMSI, media tidak hanya memberikan informasi saja. Tetapi bisa mengubah dan membangun budaya, peradaban dan mewujudkan tujuan Negara.

“Media itu bisa membangun peradaban, bahkan dampak yang lebih besar dan strategis tugas media adalah mewujudkan tujuan negara,” tegasnya.

Pria kelahiran 1963 itu memberikan apresiasi dan menyambut baik semangat semua pengurus yang tergabung di JMSI. Ia juga mengajak para pengurus agar dapat memberikan informasi terpercaya untuk masyarakat luas.

“Saya berikan apresiasi untuk rekan-rekan sekalian. Apalagi JMSI ini sudah menjadi konstituen Dewan Pers, bahkan dalam waktu dua tahun sudah terbentuk 31 Pengda di masing-masing provinsi,” jelasnya. (rls)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini