Anies Bersyukur DKI Pecah Rekor Kasus Positif Corona

Redaksi Redaksi
Anies Bersyukur DKI Pecah Rekor Kasus Positif Corona
(CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan angkat suara perihal tren terkini kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta.

Seperti diketahui, pada Selasa (21/7/2020), Jakarta kembali mencatatkan rekor penambahan kasus tertinggi sebanyak 441 kasus. Sementara untuk hari ini, ada tambahan 392 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian per Rabu (22/7/2020), jumlah kasus positif di Jakarta mencapai 17.621 kasus.

"Kami justru merasa bersyukur sekali bisa menemukan warga yang positif di saat mereka tidak menyadari mereka tidak positif. Dari pada mereka tidak tahu, pulang ke rumah menularkan orang tua, lingkungan," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/7/2020), seperti dikutip CNN Indonesia.

"Jadi, angka positivity rate (Rasio kasus positif yang ditemukan dengan jumlah tes) ini kita lihat sebagai usaha kita menyelamatkan warga. Mudah-mudahan dengan kita lebih banyak bisa lebih cepat memutus mata rantainya," lanjutnya.

Anies mengklaim, rekor tambahan kasus baru itu juga bisa terjadi karena Pemprov DKI Jakarta memperbanyak tes di wilayah ibu kota. Eks Mendikbud ini mengatakan, sejak awal Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas testing. Sebab, menurut Anies, peningkatan kapasitas testing justru bisa lebih cepat mengidentifikasi penyebaran Covid-19.

"Kita tingkatkan testing supaya kita temukan yang positif, supaya bisa isolasi. Jadi, wabahnya memang masih ada. Justru karena wabah masih ada, kita lakukan testing lebih banyak, lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi," kata Anies.

Ia menambahkan, angka rasio positif di Jakarta dalam tiga pekan terakhir ini memang sempat mengalami peningkatan. Data terakhir, pada 9-15 Juli kemarin, rasio positif di Jakarta mencapai 5,9 persen. Angka tersebut masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) 5 persen.

Kendati demikian, Anies mengatakan, dibandingkan angka rasio positif, sejauh ini angka Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kematian akibat virus corona di Jakarta masih tergolong rendah. Berdasarkan data di situs pemantauan Covid-19 Jakarta, tingkat kematian akibat virus corona di Jakarta 4,4 persen.

"Dari yang kita temukan selama 2-3 minggu, angka positivity rate meningkat, tetapi, jumlah case fatality rate tidak mengalami peningkatan," lanjut Anies.

Kemudian, Anies menyatakan mayoritas kasus positif yang ditemukan di Jakarta merupakan orang yang tak bergejala. Sementara, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah orang yang ditemukan positif tanpa gejala, namun memiliki penyakit bawaan atau komorbid atau berisiko tinggi.

"Maka mereka kita minta untuk dirawat. Misal ada warga lansia 70 tahun lebih, positif, maka demi keselamatan isolasi di rumah sakit," kata Anies.

(CNBCIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini