200 Ribu Ton Beras Impor Bulog Masih Terombang-Ambing di Lautan

Redaksi Redaksi
200 Ribu Ton Beras Impor Bulog Masih Terombang-Ambing di Lautan
Suasana saat pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, beras impor yang sudah masuk dan berada di gudang Bulog kini baru sekitar 300 ribu ton dari empat negara.

Adapun total beras impor yang didatangkan sebanyak 500 ribu ton. Kedatangannya terbagi dalam dua tahap, yakni 200 ribu ton beras hingga Desember 2022, dan 300 ribu ton beras pada Januari-Februari 2023.

"Jadi kita impor yang sudah masuk 300 ribu ton dari 500 ribu ton, sisanya di lautan atau pelabuhan tunggu bongkar, kendala cuaca," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Tak hanya cuaca, Buwas menyatakan, pemasukan beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan juga turut terkendala kebijakan ekspor dari negara asal.

"Kenapa myanmar belum masuk, karena izin karantina bermasalah. Mayoritas Thailand, Vietnam, beberapa negara sudah tutup keran ekspornya," ungkapnya.

Buwas juga menceritakan hambatan kedatangan impor beras pada akhir tahun lalu, yang terganjal birokrasi dari negara eksportir selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Karena birokrasi Desember ini pertengahan waktu di negara-negara itu banyak libur karyawan, enggak ada kapal-kapal, nahkoda libur. Nataru ketiga itu cuaca Thailand terjadi kapal terbalik, kapal karam," paparnya.

Namun, Buwas mematok target seluruh beras impor 500 ribu ton itu bisa masuk paling lama 15 Februari 2023. Adapun target itu maju satu hari lebih cepat dari sebelumnya.

"Paling lambat 15 Februari masuk semua. Setelah itu konsentrasi pada panen, serapan dalam negeri," pungkas Budi Waseso.

(sumber: Liputan6.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini