Hampir `Ditempeleng` Sekat Plastik Ojol

Redaksi Redaksi
Hampir `Ditempeleng` Sekat Plastik Ojol
(Foto: CNN Indonesia/ Rayhand Purnama)
Pengemudi ojek online mulai menggunakan sekat plastik saat diizinkan beroperasi mulai Senin 8 Juni 2020.

JAKARTA - Ojek online (ojol) dan pangkalan Setiap ojol yang beroperasi wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna menghindari penularan Covid-19.

Selain wajib menggunakan sarung tangan, masker, helm, ada juga sejumlah pengemudi ojol menggendong sekat plastik agar tidak bersentuhan dengan penumpang.

Partisi berbahan plastik ini mulai populer jelang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengizinkan ojol kembali beroperasi di masa transisi DKI mulai hari ini setelah Ojol dilarang menarik penumpang di DKI Jakarta sejak 10 April 2020.

Mengenai sekat plastik, adalah perusahaan Grab Indonesia dan pengemudi ojol yang tergabung dalam Garda Indonesia menginisiasi ide penggunaan komponen itu.

CNNIndonesia kemudian menjajal ojol yang menggunakan sekat tersebut mengitari kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Sekat tersebut digunakan pengendara dengan cara digendong di punggung.

Pantauan saya, sekat berbentuk persegi panjang dengan warna hijau muda. Bagian atas terdapat plastik transparan yang difungsikan memudahkan pandangan penumpang ke arah depan.

Ketua Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono pernah menerangkan material sekat ini diklaim elastis dan ringan. Satu unit memiliki tinggi 55 cm, lebar 35 cm, dan tebal 55 mm. Sedangkan berat total keseluruhan 500 gram.

Saya kemudian memulai perjalanan singkat. Naik ke atas motor tidak terasa menyulitkan meski ada sekat pada punggung pengendara. Saat itu pengendara menggunakan skuter matik mesin kapasitas 110 cc.

Begitu pun saat duduk, tidak ada perbedaan signifikan saat berboncengan dengan pengendara tanpa sekat. Saya hanya merasa sekat ini cuma menjadi pembatas antara punggung pengendara dan dada penumpang. Sedangkan sisi paha bagian dalam tetap bersentuhan dengan pinggul pengendara.

Namun penggunaan sekat saya akui menyulitkan komunikasi dengan pengendara lantaran terhalang. Sebab wajah saya dihalangi sekat tersebut. Kendati demikian tidak mengurangi pandangan saya ke depan.

Sekat terlalu dekat dengan wajah

Sekat berbahan plastik ini justru terasa mengganggu ketika motor melaju agak cepat sekitar 40 km/jam. Sekat terdorong angin dari arah depan sehingga sekat hampir mengenai wajah saya.

Dalam kondisi itu saya terpaksa memundurkan kepala agar sekat tidak mengenai wajah. Ini cara terbaik agar tidak 'ditempeleng' sekat plastik.

Sementara itu pengendara menjelaskan penggunaan sekat tidak membuatnya risih selama berkendara. Namun, ia mengakui harus mengatur kecepatan agar sekat itu tidak membuat kestabilannya terganggu.

"Kalau ngebut mungkin baru berasa tertahan, karena angin dari depan ini. Tapi yang namanya jadi ojol nganter orang emang tidak boleh ngebut paling 50-60 km per jam," kata pria bernama Maman tersebut.

Sebagai catatan sekat tersebut memiliki material berongga pada bagian yang menempel dengan kaca transparan dan sisi sampingnya. Rongga tersebut dikhawatirkan sulit dibersihkan dan menjadi tempat bersarangnya virus.

Kemudian sekat ini juga sudah dilengkapi satu pegangan di bagian tengah yang mengadap ke penumpang. Bagian tersebut yang mungkin harus rajin dibersihkan karena menjadi satu-satunya pegangan penumpang. 

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini