12 Wanita Diduga PSK Terjaring Operasi Pekat Satpol PP Kepulauan Meranti

Redaksi Redaksi
12 Wanita Diduga PSK Terjaring Operasi Pekat Satpol PP Kepulauan Meranti
riaueditor.com/bom

MERANTI, riaueditor.com - Sebanyak 12 wanita terjaring dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kepulauan Meranti, pada Selasa (20/4/2021).

Belasan wanita tersebut diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) yang diamankan pihak Satpol PP Kepulauan sekira pukul 15.00 WIB di tempat penginapan yang beralamat di Jalan Sungai Juling, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti.

Saat ini belasan wanita yang diamankan tersebut berada di Kantor Satpol PP Kepulauan Meranti, Jalan Merdeka Selatpanjang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kasat Satpol PP Kepulauan Meranti, Helfandi SE MSi melalui Kabid Penegak Perda, Piskot Ginting mengungkapkan bahwa pengamanan terhadap belasan wanita tersebut berdasarkan laporan masyarakat kepada pihaknya.

"Iya ada warga yang melapor, dan saat di lapangan memang tidak ditemukan mereka (wanita yang diamankan) sedang melakukan itu (perbuatan asusila). Namun, para wanita ini berpakaian sexy (minim) dan berada di kamar dengan pintu yang terbuka seperti menunggu kedatangan tamu," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Ginting, disaat bersamaan ada seorang bapak-bapak yang beralasan menemui temannya di lokasi tempat penginapan para wanita tersebut yang diketahui merupakan warga Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau.

"Bapak-bapak itu ngakunya menemui temannya. Namun saat kedatangan kami dia malah pergi tapi sempat menunjukkan identitasnya. Pada intinya dia pergi tapi KTPnya masih ditangan kami," lanjutnya.

Selain itu kata Ginting, kehadiran pihaknya sempat membuat suasana tegang karena pemilik maupun pengelola tempat penginapan tersebut merasa terganggu.

"Awalnya sempat ribut juga karena ada yang tak terima dengan kedatangan kami. Namun kami tetap melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan dalam upaya meminimalisir ketertiban umum dan dan menindaklanjuti surat edaran bupati," ujarnya.

Setelah memberikan peringatan dan teguran lanjut Ginting lagi, pihaknya akan terus menyisir sejumlah tempat baik wisma maupun kos-kosan di sekitaran kota Selatpanjang.

"Selama bulan suci ramadan ini kita akan melaksanakan operasi pekat secara rutin. Kami juga akan memberi teguran kepada pemilik penginapan tersebut agar tidak menyediakannya," pungkasnya.

Dari pantauan media ini di lapangan, belasan wanita tersebut memang berada di Kantor Satpol PP dan sedang dilakukan interogasi oleh sejumlah petugas. Kebanyakan wanita itu berasal dari luar daerah.

"Mbak ini dari mana aslinya, sudah berapa lama kerja disini, sudah ada dapat belum?," tanya Ginting kepada salah seorang wanita itu sambil ngobrol santai saat berada di dalam sebuah ruangan di kantor Satpol PP.

"Jawa pak, baru satu bulan pak. Orang yang satu minggu aja sudah dapat apalagi yang sudah sebulan pak," jawab salah seorang wanita sambil tersenyum.(Bom)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini