Rp.110 ribu/kg, Cabai Merah di Selatpanjang Masih Melambung

Redaksi Redaksi
Rp.110 ribu/kg, Cabai Merah di Selatpanjang Masih Melambung
ist.net
SELATPANJANG, riaueditor.com- Melambungnya harga cabai di beberapa daerah di Riau beberapa hari lalu, hingga saat ini mulai berangsur normal. Di Pekanbaru, cabai yang melambung hingga Rp.150ribu per kilo, semalam (20/11) berangsur menjadi Rp80 ribu.

Namun tidak di Kepulauan Meranti, Selatpanjang. Harga cabai di kota sagu ini masih berkisar di atas Rp100 ribu per kilo. Jumat (21/11), di pasar Selatpanjang harga cabai Rp110.000  per kilo.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Baru, Selatpanjang mengatakan, melambungnya harga cabai ini bukanlah disebabkan kenaikan BBM yang diumumkan Jokowi, namun dikarenakan tersendatnya distribusi cabai dari Sumatra Barat.

Seperti yang diketahui, untuk pasokan cabai di Kepulauan Meranti berasal dari Sumatra Barat via Pekanbaru. Saat ini jalur Sumbar-Riau terputus akibat longsor.

Muklis yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Selatpanjang ini menyebutkan lagi, sebelumnya harga cabai di Selatpanjang hanya berkisar Rp40-45 ribu per kilonya. "Ini hokum ekonomi. Produksi terbatas, harga akan melambung. Naiknya harga cabai ini juga bukan semata karena kenaikan BBM saja," kata Muklis.

Melambungnya harga cabai di Selatpanjang juga berdampak cukup banyak. Para pedagang nasi dan lauk pauk mau tak mau turut menaikkan harga dagangan. Bagaimana tidak, cabai sangat dibutuhkan untuk bumbu serta penyedap masakan.

Munggal Lani, seorang pedagang nasi di Selatpanjang menuturkan, kenaikan harga nasi dan lauk pauknya ini mau tak mau harus dilakukan. Dirinya mengaku tak mau rugi, hingga nasi yang biasanya dijual Rp15 ribu, kini karena faktor kenaikan BBM naik menjadi Rp17 ribu.(azw)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini