Harga Karet Turun Drastis, Rp 4 ribu per kg

Redaksi Redaksi
Harga Karet Turun Drastis, Rp 4 ribu per kg
img.net
SELATPANJANG, riaueditor.com– Penyadap getah atau karet di Kabupaten Kepulauan Meranti sudah dipastikan akan mengalami penurunan penghasilan, pasalnya harga karet yang biasanya mereka peroleh Rp 12 ribu per kg, kini jatuh terperosok hingga Rp 4 ribu per kg. Seperti yang dikeluhkan penyadap karet Desa Bagan Melibur, ibu Wiji (42) belum lama ini.
 
"Kami betul-betul mengalami penurunan penghasilan. Harga karet jatuh jauh sekali, kemarin masih seharga Rp 7 ribu per kilo, seminggu belakangan harga sudah mencapat Rp 4 ribu per kilo. Kenapa bisa turun jauh seperti ini, kami petani juga tidak mengerti," ucapnya.
 
Ibu Wiji, merupakan salah satu wanita tani yang mengisi waktunya menyadap karet di lahan miliknya sendiri. Sehingga ia tak perlu bagi hasil dengan pemilik lahan. "Kalau saya masih sadap kebun sendiri, tapi ada sebagian petani lainnya itu menyadap kebun orang lain. Jadi hasilnya harus dibagi dua," ucap Wiji.
 
Hal senada diucapkan ibu Salbiah, ia menyadap karet milik orang lain. Penghasilannya dari Rp 4 ribu per kilo tersebut harus dibagi dua dengan pemilik kebun. "Mudah-mudahan harga bisa kembali normal. Penghasilan karet sekarang tidak berimbang dengan jerih payah kami. Satu kilonya itu, saya hanya bisa mendapatkan Rp 2 ribu, karena harus bagi hasil dengan pemilik kebun. Kalau ada pekerjaan lain, mungkin saya tidak akan noreh getah," ucapnya.
 
Anjloknya harga karet ini, menurut Ketua Gabung Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), Daud Husni Bastari, pada acara dialog dengan eksportir karet alam nasional pada acara di Hotel Novita, Jambi, Kamis (15/5) kemarin, kondisi karet alam dunia saat ini sedang menghadapi tantangan berat dengan menurunnya harga karet hingga mencapai USD 1,64 per kilogram.

Husni menambahkan, penurunan harga karet di pasaran internasional juga akibat tekanan dari pembeli terus berlanjut terutama dengan berkembangnya isu tingginya tingkat persediaan karet di negara konsumen terutama di China, sehingga berdampak pada merosotnya harga pasaran karet dunia saat ini, katanya.(je)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini