Ayi Ayo Onam, Kearifan Lokal Kampar di Tengah Modernisasi

Redaksi Redaksi
Ayi Ayo Onam, Kearifan Lokal Kampar di Tengah Modernisasi
Ziarah kubur, salah satu tradisi masyarakat Kampar saat Ayi Ayo Onam.(Foto: Ist)

PEKANBARU - Tradisi Ayi Ayo Onam menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Kabupaten Kampar, terutama di Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang Seberang, Salo, Kuok, dan kawasan lainnya.

Tradisi Ayi Ayo Onam dirayakan dengan meriah setelah Lebaran Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 8 Syawal.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar, Irwan AR menjelaskan, tradisi ini telah menjadi bagian yang sangat dihormati dan dilaksanakan secara rutin.

"Ayi Ayo Onam dianggap sebagai hari raya yang suci dan sangat dinantikan oleh masyarakat setempat. Perayaan Ayi Ayo Onam ini biasanya diwarnai dengan semarak oleh masyarakat Kampar," kata Irwan AR, Selasa (16/4/2024).

Dalam peringatan Ayi Ayo Onam, terdapat tradisi ziarah kubur yang merupakan ritual keagamaan dan memiliki nilai ibadah yang tinggi. Ziarah kubur ini mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Memperkuat iman dengan kesadaran akan kematian.

Tidak hanya sebagai acara perayaan, Ayi Ayo Onam juga dianggap sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi.

Pada hari tersebut, banyak masyarakat yang berada di luar daerah pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga, kerabat dan teman-teman yang jarang bertemu.

Irwan AR juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini.

"Perayaan ini memiliki banyak nilai positif yang harus diwariskan kepada generasi mendatang, termasuk kaum milenial dan generasi Z, agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi," ujarnya.(mr)

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini