LAM Riau Anugerahkan Gelar Datuk Sri Ulama Setia Negara Kepada Ustadz Abdul Somad

Redaksi Redaksi
LAM Riau Anugerahkan Gelar Datuk Sri Ulama Setia Negara Kepada Ustadz Abdul Somad
Humas Riau
Prosesi penabalan gelar adat Datuk Sri Ulama Setia Negara kepada Ustadz Abdul Somad oleh Majelis Penganugerahan Gelar Kehormatan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Gedung Balai Adat LAMR Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru, Senin(19/2/2018).

PEKANBARU, riaueditor.com - Ustadz kondang, H Abdul Somad Lc,MA dianugerahi gelar Datuk Sri Ulama Setia Negara oleh Majelis Penganugerahan Gelar Kehormatan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Gedung Balai Adat LAMR Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru, Selasa (20/2/2018).

Sejumlah tokoh adat Melayu Riau hadir dalam penabalan gelar kehormatan ustad terkenal tersebut.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Al Azhar mengatakan, penabalan gelar adat ini pertama yang diberikan kepada seorang ulama. Selama ini, LAM Riau hanya memberikan gelar adat bagi kelompok-kelompok birokrat yang dianggap menaruh perhatian dan berdedikasi tinggi terhadap kebudayaan Melayu dan agama Islam.

Menurut Al Azhar, UAS layak mendapat gelar kehormatan itu karena dinilai telah berperan penting dalam mensyiarkan agama Islam dan memegang teguh adat-istiadat Melayu. Bahkan UAS membawa nama baik Riau tidak hanya seantero penjuru nusantara, juga ke berbagai belahan dunia. 

"Ini merupakan gelar adat pertama yang diberikan kepada seorang ulama," kata Al Azhar, di Balai Adat LAM Riau di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa (20/2/2018) pagi. 

Mengawali sambutannya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan isi hatinya yang penuh campur-aduk sejak awal duduk di dalam ruang Balai Adat LAMR tersebut yang dipenuhi ratusan undangan.

"Sebelumnya saya mohon maaf kata sambutan saya tulis agak panjang karena perasaan ini bercampur-campur. Rasanya duduk di pelaminan ini antara di sunat dengan nikah," kata ustad Abdul Somad yang disambut tawa riuh undangan yang hadir di gedung LAM Riau. 

Ustad Abdul Somad kembali meminta maaf dengan panjangnya kertas yang akan dibacanya sehingga tertunda makan siang undangan yang hadir, ini juga bikin ketawa riuh ratusan undangan.

Menurut Ustadz H Abdul Somad dalam penggalan penting sambutannya ada yang menuduh paksa dirinya difitnah anti Bhinneka Tunggal Ika diusir dari Pulau Dewata, dideportasi dari Negeri China tapi hati tak merasa hina. Semua itu belum ada apa-apanya bila dibanding Nabi Besar Muhammad SAW sampai kaki terluka namun tetap berbalas doa. Sungguh tak layak masuk surga jika busuk hati terus dipelihara. 

Orang Melayu 15 juta Gulden Belanda diderma untuk membela bangsa Sultan Syarif Kasim orang mulia dari Kerajaan Siak Sriindrapura. 

"Berdaulat ke Jogjakarta jangan kau ajar kami tentang cinta negara, kalau bukan kerana kami punya bahasa kaupun tak dapat bertutur kata," tegas Ustad Abdul Somad.(*/har)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini