PELALAWAN, riaueditor.com - Ketua DPD PAN Pelalawan periode 2010-2015 Nazzarudin Arnazh SIP dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah IV PAN Pelalawan menyampaikan gambaran PAN Pelalawan 5 tahun dimasa periode kepemimpinannya. Dirinya mengakui hasil yang dicapai belumlah sesuai harapan. Namun demikian, setidaknya Partai berlambang matahari biru ini telah memberikan warna dan irama di Negeri Pelalawan. Pemilu 9 April 2014 lalu hasil yang didapat cukup lumayan.
Kenapa saya katakan lumayan? lanjut Nazzarudin Arnazh, menurutnya karena pada detik-detik Pemilu 2014, tepatnya 1 bulan sebelum Pemilu PAN Pelalawan nyaris menorehkan noda hitam dalam sejarah kehidupan PAN di Republik ini.
"Kita semua pasti ingat, PAN Kabupaten Pelalawan didiskualifikasi oleh KPU Pusat untuk tidak ikut Pemilu dikala itu dengan alasan, tidak menyerahkan laporan Dana Kampanye. Seluruh media cetak maupun media elektronik menjadikan informasi tersebut Headline pemberitaan. Semua Caleg, Simpatisan dibuat stress mendapatkan fakta tersebut. Bersyukur tidak ada yang dirujuk ke RSJ Tampan Pekanbaru, tak terkecuali saya pribadi. Saya ingat saat tersebut di pundak ini terasa memikul beban ratusan kilo," paparnya.
Dilanjutkan Nazzarudin Arnazh, dikarenakan kita merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan, saat itu juga kita langsung komplain ke Bawaslu dengan didampingi kuasa hukum dari DPP.
"Kita menggugat keputusan KPU tersebut. Lebih kurang 12 hari kami beserta saudaraku Pengurus DPD dan Kuasa Hukum berjibaku berjuang melakukan gugatan. Alhamdulillah setelah melalui beberapa kali sidang mediasi dengan iringan do`a seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan yang mencintai PAN, akhirnya Bawaslu Pusat menganulir keputusan KPU Pusat dan KPU dengan berjiwa besar menerima keputusan Bawaslu Pusat tersebut," ungkap Nazzarudin Arnazh dengan berurai air mata.
Mendapatkan informasi ini, Caleg PAN yang tadinya hampir stress dengan spontan kembali bersemangat dan segar kembali. Saya dan beberapa orang Pengurus DPD yang kala itu pulang dari Jakarta membawa surat keputusan Bawaslu disambut bak panglima perang.
"Seingat saya selama saya mengabdi di PAN sejak tahun 1999 saat itulah airmata ini tanpa dapat saya bendung menetes. Harunya suasana saat itu," terangnya terbata-bata dengan mata berkaca- kaca.
Dilanjutkannya, dengan semangat luar biasa dan daya juang tinggi karena waktu semakin kasip, teman-temanpun kembali berjibaku melakukan konsolidasi sekaligus kampanye ke konstituen dan basis-basisnya di Injury time Pemilu 2014 itu, walaupun rasa pesimis tetap membayangi tapi kita tetap berjuang. Berjuang sedaya upaya kita, tanpa kenal lelah saya bangga dengan teman-teman saya di PAN Pelalawan, berjuang benar-benar berjuang.
"Alhamdulillah akhirnya berkat kerjasama dan semangat para Caleg, kader, simpatisan dan masyarakat yang saling bahu-membahu. Hasil Pemilu 9 April 2014, Allahu Akbar setiap Dapil kita memperoleh 1 kursi. Sehingga dari 3 kursi perolehan kita sebelumnya di Parlemen, dengan tambahan 1 kursi di Pemilu 2014 menjadi 4 kursi. Subhanalah, dalam situasi yang begitu genting saat itu, kita dapat menambah 1 kursi di parlemen dan menjadikan PAN sebagai salah satu partai yang memiliki Fraksi penuh di DPRD Kabupaten Pelalawan.
Dikatakan Nazzarudin Arnazh, bagi PAN Pelalawan, Pemilu 2014 adalah kenangan pahit sekaligus kenangan manis yang tak terlupakan. Sehingga muncul jargon yang telah menjadi prinsip bagi kader PAN Pelalawaan "Langit boleh runtuh, tapi semangat kader tidak boleh runtuh".
Di DPRD Pelalawan terdapat 6 Fraksi, Fraksi PAN merupakan Fraksi terbesar kedua dengan jumlah 6 anggota plus bergabungnya saudaraku aanggota legislatif dari PKB dan PBB ke Fraksi PAN dan kita sepakati bernama Fraksi PAN Plus. Memang Fraksi kita masih di bawah Fraksi partainya pak Bupati, namun Alhamdulillah kita bersama teman-teman di legislatif bersahabat baik dan bersinergi termasuk dengan Pemerintah Daerah, kita juga berkomunikasi cukup intens dan akrab. Sampai saat ini kita masih tetap mesra dan romantis dalam menjalankan amanah, bersama-sama membangun negeri dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Seiya Sekata," tukasnya.
Selanjutnya, Pemilukada serentak telah berlalu, PAN Pelalawan merupakan salah satu partai pendukung pasangan HM Harris-Zardewan (Haza), dan Alhamdulillah bersama partai pendukung dan pengusung lainnya, kita pun berhasil mengantarkan pasangan incumben ini kembali memimpin Kabupaten Pelalawan 5 tahun ke depan. "Salam 2 Periode Pak Bupati" (Don`t Forget PAN... my brother).
Disisi lain, detik-detik berakhirnya masa kerja kami ini, kami menyadari dan mengakui masih banyak target-target partai yang belum tercapai, tentunya kedepan semua perlu pembenahan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya atas nama Ketua DPD PAN Kabupaten Pelalawan mengucapkan terima kasih kepada segenap Pengurus DPD, DPC, DPRt dan rayon PAN periode 2010-2015 yang telah bersama-sama membesarkan dan mengembangkan PAN di negeri amanah ini.
"Terima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh stake holder di kabupaten ini. Atas dukungan dan kerjasama Partai Amanat Nasional pada 5 tahun kepemimpinan kami 2010-2015. Mudah-mudahan hubungan baik ini semakin terjalin lebih erat lagi kedepannya.
"Saya Nazzar Arnazh sebagai Ketua DPD tidak ada apa-apanya tanpa saudaraku pengurus semua. Sekali lagi terima kasih atas dukungaan dan mohon maaf jika saya juga belum berhasil mewujudkan keinginan dan harapan saudaraku semuanya. Tapi setidaknya, keberangkatan 35 kader pada Kongres PAN di Bali Februari 2015 lalu menjadi kenangan indah bagi kita. "Banyak concang tentu banyak lukonyo, banyak cakap tentu jugo banyak salahnyo. Tiada gading yang tak retak, tiada bisul yang tak bengkak, tiada luka yang tak koyak. Dari ujung rambut sampai ujung kaki dan dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf jika ada kata-kata dan sikap yang tidak berkenan," tutupnya.
Tak pelak usai sambutan, aplaus para peserta Musda dan tamu undangan berkumandang di ruang aula. Sejumlah pengurus dari DPW, DPD. DPRt, Rayon terlihat memeluk haru Nazzarudin Arnazh. (zul)