Posko KKN Mahasiswa Unri di Bukit Timah Disantroni Maling

Redaksi Redaksi
Posko KKN Mahasiswa Unri di Bukit Timah Disantroni Maling
vila/riaueditor.com
DUMAI, riaueditor.com- Puncak Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 69 pada Jumat 17 Agustus 2014 sore, posko KKN mahasiswa UNRI yang berada di jalan Siak Sri Indrapura Gang Arjuna Kelurahan Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan dimasuki maling.
 
Menurut salah seorang mahasiswa Fekon Unri peserta KKN, Jessi menyebutkan, sejumlah barang-barang milik mahasiswa UNRI yang sedang melakukan KKN disana telah disikat maling.

"Kami tak menyangka posko kami dimasuki maling. Yang hilang barang-barang teman kami seperti 2 buah laptop merk Asus dan 1 merk Lenovo, 1 tablet merk Samsung, 1 HP Nokia E73 dan uang sebesar Rp 1,5 juta berhasil dicuri dari posko mahasiswa ini. Dan laptop saya sendiri Alhamdulillah disimpan tersembunyi dalam tumpukan kain dilemari dan selamat dari pencurian,"sebut Jessi kepada riaueditor.com, Selasa (19/8).

Menurut Jessi, kejadian bermula ketika para mahasiswa ini yang berjumlah 13 orang meninggalkan poskonya sekitar pukul 13.30 wib untuk mengikuti rangkaian kegiatan lapangan atau KKN disekitar Kelurahan Bukit Timah ini.

"Sekitar pukul 16.30 wib, dua mahasiswa Mesdi dan Winda pulang sebentar karena ada yang mau diambil di posko. Dan pada saat itu keduanya belum menyadari kalau rumah yang merupakan poskonya ini telah dimasuki maling. Pukul 17.00 wib ketika salah satu mahasiswa lainnya, Zega pulang dia tidak menemukan HP dan tas ranselnya dan mengabari kepada rekannya yang lain. Setelah semuanya kembali mereka baru menyadari kalau tempat itu sudah dimasuki maling dan mengambil sejumlah barang berharga milik mereka, kerugian ditaksir sekitar Rp 20 juta,"urainya.

Selanjutnya para mahasiswa ini melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dumai Selatan.

Dari hasil pantauan di TKP, diduga pelaku masuk ke rumah itu melalui plafon kamar mandi dibagian belakang rumah.

Dari informasi salah satu mahasiswa yang melaksanakan KKN tahun sebelumnya didaerah ini juga mengalami hal yang sama. Mereka juga kehilangan barang-barang miliknya ketika meninggalkan rumah tempat tinggalnya.

Sementara itu menurut orangtua Jessi, Deni, mengharapkan kepada pihak berwajib untuk dapat mengungkap pelaku pencurian ini serta kepada pihak rektorat untuk tidak mengirim lagi mahasiswa yang KKN ke daerah ini.

"Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran kepada para mahasiswa yang tengah KKN ini agar lebih waspada serta perlunya evaluasi terhadap rektorat dalam menentukan lokasi untuk kegiatan para mahasiswa ini," harap orangtua Jessi.(vila)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini