Pendemo Segel Kantor DPRD Inhu dengan Kain Putih

Redaksi Redaksi
Pendemo Segel Kantor DPRD Inhu dengan Kain Putih
net
Demo dugaan skandal seks Bupati Inhu.
RENGAT, riaueditor.com - Merasa kecewa dengan ulah para Anggota DPRD Inhu yang tidak masuk kantor hingga hari ini, Kamis (6/2) akhirnya masyarakat menduduki kantor DPRD Inhu dengan menggunakan kain putih.

Setelah menyegel kantor DPRD Inhu dan memasang bendera putih tanda berkabung para Demontrans menggelar acara makan bersama diteras depan kantor DPRD Inhu dan dilanjutkan dengan pembacaan do'a oleh salah seorang pendemo.

Dalam acara dialog yang dilaksanakan di teras kantor DPRD yang dihadiri hanya oleh 3 orang anggota DPRD Yakni Adilla Ansyori dari fraksi Demokrat, Irwan Toni dan Hayati. PPM melalui perwakilannya Supri Handayani mendesak agar anggota Dewan membuat komitmen tertulis kepada pimpinan DPRD agar membuat mossi tak percaya kepada pimpinannya yang belum bersedia mengundang fraksi-fraksi untuk menindak lanjuti hal terkait .

"PPM menduduki DPRD sejak Senin hingga hari ini Kamis jangan disalah artikan, sebab kehadiran kami di DPRD ingin mencari kebenaran yang sesungguhnya," ujar Supri Handayani yang akrab disapa Ando ini.

Dikatakannya, terkait pemberitaan yang mencuat akhir-akhir ini di media online yang memberitakan skandal Bupati Inhu seharusnya diklarifikasikan benar atau tidaknya. DPRD sudah seharusnya bersikap dan mengambil langkah-langkah maju, jangan hanya berdiam diri, ujarnya.

Irwantoni, dalam sambutanya mengatakan saya secara pribadi sudah berusaha dan menyampaikan secara lisan kepada pimpinan dewan agar isyu yang sedang berkembang cepat ditangani agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan. "Sebelum berita hangat ini merebak kemana mana saya sudah ingatkan pimpinan dewan," sebut Irwantoni.

Dikatkannya, Pada dasarnya saya sangat mendukung klarifikasi  sejauh mana kebenaran pemberitaan itu, namun mekanisme di DPRD harus menyesuaikan dengan aturan dan tata tertib dewan, sebelum pimpinan mengundang fraksi-fraksi untuk merapatkan seluruh anggota dewan, maka fraksi pun tidak dapat berbuat lebih jauh," semua ini tak terlepas dari pimpinan dewan.

"Secara pribadi dirinya sangat mendukung dan ingin tau yang sebenarnya secara transparan, dan ini sangat perlu di klarifikasi," ungkapnya.

Adilla Ansyori yang juga hadir menambahkan, "meski jadwal tugas musrenbag di dapil nya , namun karena mendapat tugas dari wakil pimpinan dewan yang juga ketua partai  demokrat melalui seluler, maka atas nama fraksi demokrat plus saya memaksakan diri bertemu saudara saudarku di gedung DPRD ini" sebutnya.

Dikatakanya, meski 3 fraksi sudah menyatakan sikap namun mekanisme pembentukan pansus yang diminta harus dilalui terlebih dahulu, seperti  fraksi suara gabungan perjuangan bersama dan fraksi  gabungan perjuangan bersatu dan fraksi demokrat plus sudah menentukan sikap di media massa dan mendukung pembentukan pansus, namun mekanisme nya harus ada undanagn pimpinan dewan terlebih dahulu.

"Dan jika memaksa ingin menyegel gedung Dewan silahkan saja, kami tak dapat berbuat apa apa," tukas Adila.

Seusai sambutan tersebut para Demontran akhirnya menyegel Kantor DPRD Inhu dengan menggunakan kain putih panjang yang dilingkarkan kepilar-pilar yang ada diteras kantor DPRD Inhu, serta memasang bendera putih tanda berkabung, meski membubarkan diri namun para demontran tetap menduduki kantor DPRD Inhu dengan tenda-tenda yang didirikan di halaman kantor tersebut. (ali)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini