Meriam Lelo Kerajaan Gunung Sahilan Meledak, Satu Tewas 4 Luka-luka

Redaksi Redaksi
Meriam Lelo Kerajaan Gunung Sahilan Meledak, Satu Tewas 4 Luka-luka
istimewa

Meriam Lelo Meledak, Satu Tewas 4 Luka-luka, Peringatan Raja Gunung Sahilan Kampar Makan Korban

KAMPAR, riaueditor.com - Sebuah ledakan dasyat yang berasal dari Meriam Tradisional (Lelo) pada acara memperingati satu tahun Raja Gunung Sahilan HM T Nizar yang dipertuan Agung di Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (9/5/2018) siang, memakan korban jiwa.

Ledakan Meriam Tradisional dengan sebutan Lelo pada acara adat kerajaan tersebut dikabarkan 1 orang tewas, tiga luka berat dan 1 orang luka ringan. 

Ledakan terjadi saat seorang panitia dalam penyambutan acara tersebut tengah menyalakakan sebuah meriam tradisional yang diduga terbuat dari campuran besi dan tembaga tersebut, meledak saat dinyalakan dan mengenai kelima korban.       

Informasi yang dirangkum dari Bidang Humas Polda Riau, ledakan hebat yang menewaskan seorang warga dan empat orang luka berat dan ringan tersebut ditenggarai adanya acara memperingati Raja Gunung Sahilan HM T Nizar Yang Dipertuan Agung di Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam dan sekaligus diadakan Tabliqh Akbar oleh Ustadz Abdul Somad LC,MA, namun tidak dilaksanakan karena UAS tidak dapat hadir.

Acara tersebut dihadiri Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira, SIK MH, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Yulisman, S. Sos, Camat Gunung Sahilan Dedi Herman, S.STP, Kepala Desa Se Kec. Gunung Sahilan, Para Ninik Mamak dan Tokoh Adat Serantau Kampar Kiri serta tamu undangan dan masyarakat dengan jumlah keseluruhan sekitar 1.500 orang.

Tepat sekira pukul 10.45 Wib, Raja Gunung Sahilan, Kapolres Kampar, Ninik Mamak dan Tokoh Adat Serantau Kampar Kiri serta Tamu Undangan diarak iring - iringan dari Kantor Desa Gunung Sahilan menuju Istana Gunung Sahilan dengan didampingi Musik Tradisional Ogung.

Tak lama kemudian sekira pukul 11.00 WIB, rombongan Raja dan Kapolres Kampar tiba di Gerbang Istana, sehingga salah seorang panitia penyelenggara bernama Zailam alias ilam membunyikan LELO (Meriam Tradisional) yang berukuran panjang 1 meter dan berdiameter 7 cm sebagai tanda dimulainya acara adat.

Pada saat pembunyian LELO tersebut, badan LELO pecah, sehingga serpihan pecahan LELO mengenai 5 orang warga yang berada di sekitar LELO yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 1 orang luka ringan.

Dalam kejadian tersebut, kegiatan langsung dihentikan dan evakuasi para korban ke Puskesmas Kampar Kiri, adapun identitas para korban sbb:

1. Ikram, LK, 38 tahun, alamat Lipatkain, Meninggal Dunia.

2. Sumanto Rebo, LK, 58 tahun, alamat Gunung Sahilan, Luka Berat.

3. Rapika Alni, LK, 16 tahun, alamat Desa Subarak Kec Gunung Sahilan, Luka Berat.

4. Sarimah, Pr, 51 tahun, Desa Lipatkain Utara, Luka Ringan.

5. Aisyah, Pr, 12 tahun, Desa Kebun Durian Kec Gunung Sahilan, Luka berat.

Terkait hal itu, Kepolisian Resor Kampar langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara, sementara lima korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat yang kemudian di rujuk ke RS Syafira di Pekan Baru dengan menggunakan Ambulance dengan pengawalan mobil patroli sabhara. Sementara korban yang meninggal dunia akan diserahakan kepada keluarga korban.

Kapolda Riau Irjen Pol Drs Nandang, MH melalui Kepala Bidang Humas Polda AKPB Sunarto saat dikonfirmasikan Rabu siang, membenarkan adanya peritiwa ledakan meriam tradisional dalam acara adat memperingati satu tahun Raja Gunung Sahilan H.M.T Nizar yang dipertuan agung di Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar, Riau, Rabu 9 Mei 2018 siang.      

"Saat tamu hendak masuk acara penyambutan tersebut, seorang panitia menyalakan Meriam Tradisioanal yang tiba-tiba meledak dan mengenai warga sekitar meriam dan mengakibatkan seiarang tewas dan 4 orang mengalami luka berat dan ringan," terang Sunarto.

Para korban pun sempat dilarikan ke Puskesmas lanjut Sunarto, yang kemudian di bawa kerumah sakit rujukan di Pekanbaru, untuk medapatkan perawatan medis yang lebih baik. Sedangkan korban yang meninggal, korbannya sudah dibawa keluarga untuk diserahkan kepada keluarga korban.

"Untuk saat ini petugas kita sudah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti meriam tradisional yang meledak serta memintak keterangan dari saksi-saksi untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut," pungkas Sunarto. (ars)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini