SOLO, riaueditor.com - Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman menghadiri acara Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana Nasional tahun 2015 yang berlangsung di Solo Jawa Tengah (Jateng), dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (16/10).
Sesuai dengan semangat nawacita dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, dalam rangka "Menurunkan indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan", kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Tahun 2015 mengangkat tema Pengurangan Risiko Bencana Untuk Pembangunan Berkelanjutan.
"Kenapa forum ini dianggap penting? Ini semata mata mengingatkan bahwa pejabat daerah termasuk pengambil kebijakan lainnya, harus memahami area rawan bencana di daerahnya," kata Mendagri, Tjahjo Kumolo dalam pidatonya pada saat membuka acara Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana Nasional tahun 2015.
"Setiap kepala daerah harus memahami daerah yang dipimpinnya. Desa serta kecamatan mana yang rawan longsor, banjir, gempa, gunung meletus dan sebagainya. Termasuk kerawanan masalah kebakaran yang diakibatkan terbakarnya sampah, hutan atau sengaja dibakar hutan itu," ujarnya.
"Kegiatan ini sangat baik. Dalam melaksanakan program pembangunan harus memperhatikan aspek Bencana. Contohnya untuk penanggulangan bencana Kahutla, di dalam APBD pemerintah provinsi dan kabupaten/kota saat ini sudah mencerminkan komitmen daerah untuk pencegahan", kata Plt Gubri H.Arsyadjuliandi Rachman.
Pemerintah Provinsi Riau telah memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) No 5 tahun 2015 tentang pelaksanaan rencana aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau. Ruang lingkup pelaksanaan rencana aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pergub No 5 tahun 2015 ini, serta dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi seluruh eleman Masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Pusat.
Tujuan dilaksanakannya rencana aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau adalah, Memperbaiki Kebijakan perlindungan di kawasan rawan kebakaran, Melaksanakan evaluasi terkait luas konsensi perusahaan yang kawasannya terbakar, Menguatkan kapasitas Pemerintah daerah dalam resolusi konflik, Menguatkan sistem informasi kebakaran hutan dan lahan, Menguatkan legislasi terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Menguatkan sistem pengawasan berjenjang, Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap api di kawasan kebakaran, Meningkatkan dukungan kegiatan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dan pemberian insetif atas kegiatan tersebut, dan Memastikan tersedianya anggaran yang memadai terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Turut hadir dalam acara itu di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpu) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Penjabat Gubernur Jambi Irman serta duta besar negara sahabat.(rls)