PEKANBARU, riaueditor.com - Berbeda dengan daerah lainnya di Provinsi Riau, Indragiri Hulu (Inhu) diikuti 5 Pasangan calon (Paslon) pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020. Menariknya lagi, satu dari 5 Paslon tersebut merupakan Paslon usia muda alias milenial.
Anggota DPRD Inhu, Dodi Irawan SHi mengatakan, meski Paslon yang diusung partai PKB dan PKS itu berusia muda, namun sarat pengalaman. Mereka adalah Paslon Rizal Zamzami – Yoghi Susilo (RIDHO), ucapnya sesaat sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPRD Riau di Pekanbaru, Kamis (12/11/20).
Ia menjelaskan, Rizal Zamzami adalah anggota DPRD Inhu 2 periode. Di periode kedua ini terang Dodi, Rizal Zamzami rela mengundurkan diri dari kursi DPRD Inhu demi membangun Inhu yang lebih baik.
"Dia rela mengundurkan diri untuk memimpin Inhu dengan tag line "Membangun desa dan Perkotaan," ucap ketua komisi II DPRD Inhu dari partai PKB tersebut.
Ia mengatakan salah satu persoalan mendasar adalah, belum tersentuhnya APBD Inhu dalam menangani infrastruktur di Inhu yang secara geografis cukup luas.
Oleh karena itu kata Dodi yang juga seniman Riau itu, dengan tag line RIDHO membangun desa dan perkotaan, ia yakin Paslon yang diusung PKS dan PKB ini bisa mengejar ketertinggalan desa sama dengan kecamatan.
"Tag line membangun desa salah satunya adalah bagaimana membangun infrastruktur di desa bisa dikejar sama dengan Kecamatan. Solusinya pengadaan alat berat lengkap seperti buldozer, excavator dan alat berta lainnya, bernilai dibawah Rp 10 miliar di setiap kecamaran. Selebihnya non budgeting," jelasnya.
Ia mencontohkan kalau jalan hari ini hancur 20 meter lalu harus menunggu APBD tahun depan tentunya butuh waktu lama. Dan itupun belum tentu bisa diakomodir di APBD.
Oleh karena itu sebut Dodi, dengan adanya alat berat di tiap kecamatan, bukan saja infrastuktur yang bisa diselesaikan. Melainkan bisa membangun jalan-jalan produksi.
"Bila RIDHO menang, jalan-jalan produksi ke kebun-kebun itu tidak boleh lagi jalannya becek. Kalau soal minyaknya atau yang lainnya, Kepala desa pintar nyari duit untuk itu," ucapnya.
Selain perbaikan infrastruktur di pedesaan kata Dodi, keberadaan alat berat di setiap kecamatan itu bisa juga untuk membuat kolam ikan, meratakan tapak rumah warga bahkan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan desa lewat retribusi.
Ketua partai PKB Inhu itu juga mengungkapkan, bahwa hingga saat ini Inhu belum mempunyai identitas atau ikon. Untuk itu kedepan Inhu ada Islamic Center.
"Melayu itu kata ustad Abdul Somad identik dengan mesjid. Mesjid ini bukan hanya untuk mengakomodir simbol dari agama Islam. Melainkan nantinya akan ada rumah adat disana. Ini yang belum tersentuh,"ucapnya.
Sementara ketika ditanya sektor mana yang kurang mendapat perhatian Pemkab selama ini, Dodi enggan berpolemik.
"Hari ini saya anggota DPRD Inhu dari partai PKB. Saya tidak ingin membaca terlalu banyak ke belakang. Tapi saya berpikir ke depan macam mana Inhu kedepan tidak tertinggal," tukasnya. (fin)