Tito: Virus Corona Lemah Bisa Dihancurkan Sinar Ultraviolet

Redaksi Redaksi
Tito: Virus Corona Lemah Bisa Dihancurkan Sinar Ultraviolet
(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut virus corona merupakan virus yang lemah.

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim virus corona (Covid-19) tergolong lemah karena memiliki kandungan lemak yang bisa dihancurkan dengan alkohol 70 persen dan sinar ultraviolet buatan maupun alami, seperti matahari.

"Virus ini virus yang berlemak, maka dia termasuk lemah. Cara mematikannya adalah menghancurkan materi genetik RNA di bagian dalamnya," kata Tito dalam acara Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di kanal Youtube Katadata Indonesia, Kamis (15/10).

"Beberapa penelitian menyatakan bisa dihancurkan dengan sinar ultraviolet. Baik sinar ultraviolet alami seperti matahari itu yang terbaik," ujarnya melanjutkan.

Menurut Tito, virus corona juga bisa mati dengan alkohol di atas 70 persen serta bahan kimia mengandung eter serta klorin. Bahan-bahan itu, kata dia, sudah terkandung dalam hand sanitizer hingga berbagai jenis sabun.

"Kita bisa hancurkan virus ini dengan menghancurkan selaput lemaknya. Kalau selimutnya dihancurkan, itu virusnya akan hancur," kata Tito.

Melihat hal itu, Tito berpendapat kegiatan mencuci tangan sangat penting dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Cuci tangan, kata dia, harus dilakukan usai memegang benda-benda yang terindikasi rawan menjadi tempat penyebaran virus.

"Karena tangan merupakan bagian yang mudah latah memegang hidung, telinga kita. Di situ ada droplet, aerosol, di tangan kita ada virus, lalu memegang hidung mulut. Kita akan terpapar," ujarnya.

Hingga hari ini, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 349.160 orang. Dari jumlah tersebut, 273.661 orang dinyatakan sembuh dan 12.268 orang lainnya meninggal dunia.

Namun, menurut peneliti bidang Teknologi Radio dan Optik, di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Yusuf Nur Wijayanto sebelumnya menyatakan Sinar Ultraviolet, terutama ultraviolet C (UV-C) hanya berperan untuk melemahkan virus.

Dia menyebut peluang melemahkan virus itu jika sinar UV-C dipancarkan dengan dosis yang tepat.

"Sinar UV-C dapat melemahkan mikroorganisme termasuk bakteri, germ, virus bisa sampai 99 persen," ujar Yusuf kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/6).

Yusuf menuturkan belum ada secara eksperimen mengenai efek sinar UV-C terhadap virus SARS-CoV-2 (Covid-19). Namun, dia menyampaikan beberapa bakteri dan virus sebelumnya, misalkan SARS hingga MERS melemah 99 persen setelah menerima pancaran sinar UV-C.

"Tetapi bisa diprediksikan (SARS-CoV-2) bisa menjadi lemah juga tentu dengan dosis pancaran UV-C yang berbeda dari masing masing virusnya," ujarnya.

Terkait dengan kerja sinar UV-C, Taufik membeberkan dilakukan dengan memancarkannya pada suatu permukaan benda yang ingin disterilisasikan selama beberapa waktu. Langkah itu dilakukan untuk memenuhi besar dosis yang minimal untuk melemahkan target virus.

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini