Terungkap! Penyebab Pembelian 11 Jet Rusia Tak Kelar-Kelar

Redaksi Redaksi
Terungkap! Penyebab Pembelian 11 Jet Rusia Tak Kelar-Kelar
(REUTERS / Sergei Karpukhin / File Foto)
Foto: Sukhoi Su-35

JAKARTA - Indonesia hingga kini masih belum juga merampungkan pembelian pesawat tempur generasi ke-4 buatan Rusia, Sukhoi Su-35 'Flanker-R'. Padahal, perjanjian penandatanganan sudah dilakukan sejak dua tahun silam, yakni 14 Februari 2018.

Progress lamban ini membuat Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto harus menemui Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu secara langsung di Rusia, Selasa (28/1/2020).

Kabarnya, kepergian Prabowo ke Rusua untuk membahas pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 dengan US$ 1,14 miliar (Rp 15,57 triliun).

Apalagi ditambah dengan pernyataan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva yang mengungkit penuntasan pembelian 11 unit Sukhoi Su-35. Ia mengonfirmasi topik itu dibahas dalam kunjungan Prabowo ke Moskow pada bulan lalu. Ia pun optimistis deal itu akan terwujud.

"Kontrak sudah ditandatangani. Kami harap itu bisa lolos. Karena seperti yang dikatakan Bapak Prabowo, Indonesia adalah negara merdeka dan bisa menentukan beli peralatan perang dari siapa atau membeli apa," kata Lyudmila pada Rabu (12/2/2020).

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat dikonfirmasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, tak memungkiri bahwa pemerintah masih memiliki pertimbangan lain sebelum benar-benar mengakuisisi pesawat Sukhoi milik Rusia.

"Dalam pembahasan. Masih itu, karena ada pertimbangan dan faktor lain," kata Moeldoko, Selasa (25/2/2020).

Purnawirawan TNI menegaskan bahwa kerjasama pembelian Sukhoi dengan Rusia bukan sekedar perjanjian business to business. Namun, Moeldoko tidak menyebut secara spesifik alasan Indonesia belum menyepakati kerjasama tersebut.

"Tunggu aja dulu karena ada faktor yang tidak sekadar business to business tapi faktor lain," tegas Moeldoko.

(cnnindonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini