Penjelasan BNPB soal Prediksi Tsunami Setinggi 57 Meter di Pandeglang

Redaksi Redaksi
Penjelasan BNPB soal Prediksi Tsunami Setinggi 57 Meter di Pandeglang
ilustrasi

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan potensi tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang, Banten, sebagaimana prediksi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tsunami akan terjadi jika wilayah Jawa Barat dan Selat Sunda itu diguncang gempa bumi 8,8 hingga 9 skala Richter (SR).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan prediksi-prediksi tersebut, karena hingga kini belum ada IPTEK yang mampu memprediksi bencana gempa bumi secara pasti, baik besaran gempa, lokasi, maupun waktu secara pasti.

"Memang benar ada potensi gempa megathrust di Selatan Jawa dan Selat Sunda, tinggi tsunami 57 meter di Pandeglang adalah modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teoritis yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti," kata Sutopo saat dikonfirmasi Okezone, Kamis (5/4/2018).

Sutopo kembali menjelaskan, potensi tsunami juga dapat terjadi di daerah lain yang berada di zona subduksi di wilayah Indonesia. Namun, lagi-lagi tidak dapat diprediksi pasti, sehingga ia meminta agar masyarakat selalu meningkatkan kesiapsigaan menghadapi potensi bencana tersebut.

Berkaitan dengan prediksi tsunami di Pandeglang, BNPB juga telah menyiapkan dan meningkatkan mitigasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bencana itu datang secara tiba-tiba, karena secara alamiah Indonesia memang rawan gempa dan tsunami.

"Sosialisasi, penataan ruang, mitigasi, gladi, pendidikan kebencanaan perlu ditingkatkan, yang penting kita harus siap. Jika tidak terjadi tsunami tidak masalah tetapi semuanya siap mengantisipasi," pungkasnya.

(okezone.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini