Pemerintahan 2014-2019 Diprediksi Berjalan Keras

Redaksi Redaksi
Pemerintahan 2014-2019 Diprediksi Berjalan Keras
JAKARTA - Hasil penghitungan cepat (quick count) menunjukkan perolehan suara setiap parpol hanya berbeda tipis. Bila mengambil gambaran dari hasil quick count tersebut, siapa pun yang duduk di eksekutif nanti harus berjuang keras menjalankan roda pemerintahan.

Hal tersebut lantaran tidak ada satu pun dari 12 parpol peserta pemilu yang memeroleh suara dominan atau melebihi 25 persen.

Dampaknya, perolehan jumlah kursi di parlemen menjadi sangat penting karena akan menjadi basis dalam pengambilan keputusan (voting).

"Ini akan menjadi pemerintahan yang keras. Pemenang pilpres harus merangkul partai lain di DPR untuk menjalankan roda pemerintahan. Karena tidak ada partai yang mendominasi kursi parlemen, semuanya hanya selisih sedikit," ungkap Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, saat konferensi pers di Gedung LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2014).

Adjie menjelaskan, jika melihat hasil hitung cepat, tak ada satu pun parpol yang memeroleh setidaknya 25 persen popular vote secara nasional. Untuk itu, partai akan mulai terfokus pada hitungan jumlah kursi di DPR.

"Dari estimasi perolehan kursi parlemen, belum ada partai yang mendapat 20 persen kursi (electoral vote). Maka basis hitungan koalisi akan terfokus pada hitungan jumlah kursi," ungkapnya.

Apa pun koalisi capers yang terjadi, lanjut dia, mayoritas publik menginginkan pemerintahan 2014 lebih kuat.

"Sebesar 85,6 persen publik berharap hiruk pikuk Pemilu 2014 ini berujung pada terbentuknya pemerintahan yang kuat," pungkasnya.

(ton/okezone)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini