Catatan Tsunami Selatan Jawa

Redaksi Redaksi
Catatan Tsunami Selatan Jawa
Ilustrasi Tsunami/TECHNO

BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi menyatakan Wilayah Pantai Selatan Jawa Indonesia memiliki potensi tsunami. Pasalnya terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia, yaitu Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia. Dalam kurun waktu 27 tahun (1990-2017) setidaknya telah terjadi 166 gempa bumi merusak dan 16 diantaranya memicu terjadinya tsunami, serta telah menyebabkan lebih dari 277 ribu korban jiwa. 

"Jika di rata-ratakan, dalam setahun bisa terjadi 6-7 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia, namun pada tahun 2016 dan 2017 jumlah kejadian gempa bumi merusak mencapai 16 kejadian," tutur Sri Hidayati, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Badan Geologi dalam jumpa persnya di Kantor PVMBG, Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 6 April 2018.

Menurut dia, tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia membentuk zona subduksi Sunda, yang merupakan sumber gempa bumi utama, di sepanjang perairan selatan Jawa. Zona subduksi Sunda berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo hingga M 9.0 pada kedalaman dangkal. Gempa bumi menengah-besar pada kedalaman dangkal berpotensi memicu kejadian tsunami. 

"Hal tersebut menyebabkan wilayah pantai selatan Jawa rawan terhadap bencana tsunami," ujar dia.

Sejarah Tsunami di Perairan Selatan Jawa

Sejarah mencatat, sejak awal abad ke 20, pantai selatan Jawa telah dilanda oleh 20 kali kejadian tsunami yang dipicu oleh goncangan gempa bumi. Wilayah yang pernah dilanda tsunami tersebut adalah Pangandaran (1921, 2006), Kebumen (1904), Purworejo (1957), Bantul (1840), Tulungagung (1859), Jember (1921) dan Banyuwangi (1818, 1925, 1994). 

Pada dekade 1990an dan 2000an, dua tsunami besar melanda Banyuwangi (1994) dan Pangandaran (2006). Tsunami Banyuwangi dipicu oleh gempa bumi dengan magnitudo 7.2 dan menyebabkan 377 orang meninggal. Sementara itu tsunami Pangandaran yang menyebabkan 550 korban jiwa dipicu oleh gempa bumi skala Mw7.7 yang menghasilkan gelombang tsunami dengan tinggi 1-6 m dan jarak landaan 100-400 meter.***

(pikiran-rakyat.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini