Gajah Liar Berkeliaran di Tenayan, BBKSDA Riau Lakukan Penanganan

Redaksi Redaksi
Gajah Liar Berkeliaran di Tenayan, BBKSDA Riau Lakukan Penanganan
Tangkapan layar video warga yang melihat seekor gajah jantan dewasa di Kelurahan Industri Tenyaan Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.(Foto: Ist)

PEKANBARU - Seekor gajah jantan terlihat oleh warga berkeliaran di semak belukar di daerah Kelurahan Industri Tenayan Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, Selasa malam (3/12/2024). Kehadiran satwa tambun yang tak jauh dari pemukiman padat penduduk ini cukup mengkhawatirkan.

Diketahui, gajah berkelamin jantan dewasa itu menurut warga bergerak ke arah Kelurahan Bambu Kuning yang merupakan wilayah padat pemukiman masyarakat.

Kepala Balai Besar Konservasi Alam (BBKSDA) Riau melalui Kabid Teknis, Ujang Holisudin menerangkan, saat ini tim BBKSDA Riau sudah turun ke lokasi untuk melakukan penanganan.

"Penanganannya berbeda dengan gajah-gajah lainnya. Kita mencari alternatif terbaik, karena lokasi ini relatif padat penduduk," terang Ujang.

Diketahui, gajah jantan dewasa ini berasal dari kantong gajah Petapahan yang keluar dari kelompoknya. Ada banyak faktor gajah ini keluar dari lelompok. Bisa disebabkan karena dia merasa tak nyaman lagi dengan kelompoknya.

Ujang menjelaskan, gajah jantan biasanya cenderung punya karakter tidak hanya pada satu kelompok. Gajah jantan dewasa bisa membawahi kelompok yang lain.

Pergerakan gajah ini juga sama dengan pergerakan gajah lainnya sekitar 10 tahun lalu yang menyeberangi sungai Siak hingga sampai ke wilayah Tenayan.

"Apakah ini genetik yang sama dengan gajah yang kita tangkap sepuluh tahun lalu, kita belum bisa memastikan. Namun berdasarkan histori, lokasi saat ini pernah ada gajah yang kita tangkap," papar Ujang Holisudin.(Andi)

Tag:
BBKSDAgajahsatwa
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini