Fakta Unik Sutra & Permadani dalam Peradaban Muslim

Redaksi Redaksi
Fakta Unik Sutra & Permadani dalam Peradaban Muslim
Foto: Shutterstock)
JAKARTA - Permadani, bantal, dan kain produksi Peradaban Muslim terkenal ke seluruh penjuru dunia, karena bahan yang bermutu dan warna-warnanya yang menyerupai permata.

Pada pertengahan abad Ke-9, tekstil Spanyol Muslim terkenal di seluruh dunia. Semua orang dari Ratu hingga rakyat biasa mencari kain yang mewah dan kaya dari Spanyol.

Di berbagai kota menghasilkan kain yang berbeda. Cordoba di Spanyol Muslim, menjadi pusat pengrajin kain dengan 13.000 alat tenun, memproduksi sutra untuk pembuatan tirai, syal, jubah, dan lainnya.

Bulu unta, kambing, dan domba dimanfaatkan untuk membuat bahan pakaian, seperti mantel bulu unta dan sweater bulu kambing yang bisa dikenakan hingga saat ini.

Sutra merupakan hasil produksi Muslim sedemikian bernilai di Eropa, hingga Paus Silvester II dikubur berkafan kain sutra Persia ketika dia meninggal pada 1003.

Ratu Beatriz dari Portugal menggunakan sutra dengan tepian emas yang diimpor dari Spanyol Muslim dalam pesta pernikahannya pada 1383. Sedemikian tenarnya kain sutra buatan Muslim di Inggris, sampai-sampai industri tekstil Inggris terancam pada 1700, sehingga pemerintah Inggris membatasi jumlah impornya.

Kain lainnya digunakan untuk sajadah, tapestri, dan permadani, sementara kulit samak dari Spanyol Muslim dijual ke para pembuat sepatu di Eropa, seperti dirangkum “1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim,” Selasa (1/11/2016).

Kaum nomaden di peradaban sebelumnya menggunakan permadani sebagai pelindung dari badai pasir, dan sebagai pelana yang lebih lembut untuk penunggang unta.

Sementara Ibnu Badis, ilmuwan abad Ke-11 menciptakan tinta dan pewarna yang menambah meriah warna permadani buatan dunia Muslim dan mengubah permadani dari barang praktis menjadi bagian mode.

Permadani Muslim dihias pola bunga besar ditambah beragam bentuk seperti bintang, segi delapan, dan segitiga yang tersusun indah dengan pola geometris.

Sebagaimana diketahui permadani Muslim menjadi simbol status, terutama di Eropa. Raja Inggris, Henry VIII dipercaya lebih daripada 400 permadani serta mendekorasi jubah dan tirainya dengan desain Muslim.



(kem/okezone)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini