RSUD Teluk Kuantan Bantah Dugaan Malpraktik

Redaksi Redaksi
RSUD Teluk Kuantan Bantah Dugaan Malpraktik
Konferensi pers RSUD Teluk Kuantan. Pihak RS membantah dugaan mal praktik.(Foto: RA)

KUANSING - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan meluruskan pemberitaan yang beredar terkait adanya dugaan malpraktik yang terjadi kepada salah seorang pasien warga Jake Atin Farida (42), Kecamatan Kuantan Tengah.

Direktur RSUD Teluk Kuantan, Benni Antomy, menceritakan, beberapa waktu lalu ada seorang warga datang ke RSUD Teluk Kuantan untuk mengobati keluhan yang sedang dialaminya.

Pada saat itu pasien mengeluhkan kondisi lemas, sesak, kaki terasa berat dan nyeri perut.

"Saat itu tim medis melakukan pemasangan oksigen dan infus terhadap pasien. Penanganan sudah sesuai standar operasional prosedur yang ada," Kata Benni, Jumat (31/1/2025).

Lanjutnya, tindakan yang dilakukan oleh pihaknya saat itu adalah melakukan pemasangan infus yang dilakukan oleh perawat di RSUD.

Setelah pemasangan infus dan dicek oleh tim perawat, ada terjadi pembengkakan serta kemerahan.

"Saat itu pasien mengeluh sakit di tangan sebelah kanan yang terpasang infus. Kita menganjurkan untuk dibuka infus serta dipindahkan ke lokasi lain," jelasnya.

Namun saat dianjurkan untuk dipindahkan lanjut dia lagi, pasien menolak dan perawat sudah memberikan edukasi bahwa diagnosa sementara demam itu diakibatkan adanya pembengkakan tersebut.

Saat itu, keluarga pasien memanggil perawat bahwa pasien telah diberikan edukasi dan sudah mau untuk membuka infus yang sebelumnya sudah terpasang di pergelangan tangan sebelah kanan pasien dan kembali dilakukan pemasangan di pergelangan tangan sebelah kiri.

"Keluarga pasien meminta pada perawat untuk melakukan pemasangan infus dengan dilakukan sekali tusuk," ungkapnya.

Setelah dilakukan pemasangan infus tusukan pertama tidak berhasil dan atas persetujuan keluarga pasien dilakukan penusukan pemasangan infus yang kedua. Pihak keluarga setuju.

"Alhamdulillah tusukan kedua pemasangan infus sudah terpasang serta tidak terjadi pembekakan dan nyeri lagi," terangnya.

Keesokkan harinya, tim medis kembali mengecek kondisi pasien dan infus yang sudah terpasang.

"Saat itu pasien kembali mengeluh karena dilakukan dua kali tusukan. Saat itu dicek kondisi infus baik-baik saja. Tidak terjadi pembengkakan seperti seperti tangan sebelumnya," kata dia lagi.

Perawat kembali menyarankan untuk kembali melakukan pemasangan infus. Namun pihak keluarga menolak dan lebih memilih untuk keluar serta pulang serta menandatangani surat persetujuan pulang.

"Tim medis RSUD Teluk Kuantan sudah memberikan tindakan medis secara maksimal kepada pasien. Jadi adanya pemberitaan-pemberitaan yang selama ini menuding pihak RSUD melakukan malpraktik itu tidak berdasar baik itu di media massa maupun di medsos," ucapnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat Kuansing cerdas memilah-milah informasi yang benar dan tidak agar tidak miss informasi serta belum tentu benar kondisi sesuai faktanya di lapangan.

Seluruh tenaga medis di manajemen RSUD Teluk Kuantan selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal kepada masyarakat tanpa memandang status sosialnya.

"Siapapun yang ingin berobat ke RSUD Teluk Kuantan kita layani dan berikan pelayanan semaksimal mungkin. Kepuasan masyarakat adalah yang paling utama, dan kita akan selalu berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan baik secara fasilitas maupun secara medis," tutupnya.(RA)

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini