Foto: CNNIndonesia/Basith SubastianSebagian besar detergen rumah tangga sudah bisa membunuh virus ketika pakaian dicuci.
Sebab seperti diketahui, virus corona ini mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia--misalnya pada permukaan benda yang berbeda-beda, di mana dapat berisiko menularkan virus penyakit jika ada orang yang menyentuhnya.
Bergantung pada setiap jenis permukaan benda, para ahli memperkirakan virus ini bisa bertahan dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Sementara logam dan plastik diperkirakan memberikan 'tempat berlindung' bagi virus selama dua hingga tiga hari.
Sedangkan pakaian, dianggap sebagai tempat yang tidak kondusif terhadap keberlangsungan hidup virus.
"Studi terbaik kami di bidang ini adalah influenza, dan virus lain yang diketahui sebelumnya, tetapi pakaian secara umum tidak dianggap sebagai inkubator terbaik virus," tutur Kathleen Jordan, spesialis penyakit menular dan Wakil Presiden di CommonSpirit Health.
kelembaban berperan penting untuk menentukan perkembangan virus. Dan sifat sebagian besar bahan kain pakaian justru tidak kondusif untuk ini. Bahan permukaan pakaian biasanya lebih mudah menganginkan lingkungan.
Meskipun transfer virus melalui pakaian itu kecil, tetapi para ahli sepakat pentingnya langsung mencuci pakaian sebagai langkah pencegahan.
Perjalanan singkat ke toko kelontong misalnya, tak mengharuskan Anda mencuci pakaian setibanya di rumah. Tapi jika Anda tidak bisa menjaga jarak aman dari orang lain atau lebih buruk lagi--misalnya ada seseorang yang batuk atau bersin di sekitar Anda--maka lebih baik mencuci pakaian.
Kendati begitu, secara umum, ia mengingatkan bahwa fokus menjaga kebersihan tangan dan tidak menyentuh wajah Anda lebih penting dibanding mencuci pakaian.
Sementara saat mencuci pakaian di rumah, Anda juga tak perlu melakukan tindakan tambahan untuk membunuh virus. Sebagian besar detergen rumahan itu sudah cukup.
"Mesin cuci biasa dengan sabun dan air biasa itu sudah aman dan efektif," kata Jordan.
(CNNIndonesia.com)