Tim Pengabdian dan Kukerta Unri Terapkan Teknologi Pembenihan Lele Mutiara

Redaksi Redaksi
Tim Pengabdian dan Kukerta Unri Terapkan Teknologi Pembenihan Lele Mutiara
Kukerta Unri

PEKANBARU, riaueditor.com - Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) merupakan perwujudan salah satu Dharma Perguruan Tinggi yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 ayat 2 yaitu penyelenggaraan pengalaman kepada masyarakat.

Kegiatan kukerta integrasi dengan tim abdimas dosen Universitas Riau yang diketuai oleh Dr. Nur Asiah, S.Pi., M.Si. dan menjadi dosen pembimbing lapangan di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Jumlah mahasiswa kukerta sebanyak 29 orang yang berasal dari fakultas yang berbeda yakni dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Hukum. Dari 29 mahasiswa kukerta dibagi menjadi 3 kelompok yang tersebar di dusun yang berbeda.

Penerapan teknologi pembenihan Lele Mutiara dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pemijahan semi buatan dan pemijahan buatan. Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.

Pemijahan sebagai salah satu proses dari reproduksi merupakan mata rantai siklus hidup yang menentukan kelangsungan hidup spesies. Teknik pemijahan ikan terdiri dari tiga cara yaitu secara alami, semi buatan dan dengan cara buatan.

Pada tanggal 13 Juli 2021 pada pukul 15.00 WIB mahasiswa kukerta UNRI terintegrasi abdimas melaksanakan penyeleksian induk ikan lele mutiara di mitra yaitu dikelompok tani unggul farm desa pangkalan baru yang berguna untuk pemijahan secara semi buatan dan secara buatan.

Induk ikan yang diseleksi dilihat dari ciri morfologi tubuh ikan. Induk jantan yang sudah siap atau sudah matang gonad memiliki alat kelamin panjang dengan ujung berwarna merah, gerakan lincah, bagian perut langsing dan tulang kepala pipih. Sedangkan untuk induk betina yang sudah matang gonad memiliki lubang genital bulat dan memerah, gerakannya lamban, bagian perut menggembung, dan tulang kepala terlihat cembung.

Setelah dapat beberapa pasang indukan lele mutiara, ikannya langsung ditimbang untuk menentukan jumlah dosis ovaprim untuk penyuntikan induk ikan lele. Sementara itu kolam untuk tempat pemijahan sudah diisi dengan air dan diletakkan kakaban atau ijuk yang berguna untuk wadah menempelnya telur ikan lele mutiara tersebut.

Pada pemijahan ikan secara semi buatan, dilakukan penyuntikan sebanyak satu kali pada indukan jantan dan betina lalu disatukan di satu kolam yang sudah diletakkan kakaban. Setelah 1x24 jam maka indukan lele akan mengeluarkan telur dalam kakaban tersebut. Kemudian kakaban dipindahkan ke hatchery untuk dilakukan penetasan telur.

Selanjutnya, setelah 24 jam telur akan menetas menjadi larva ikan lele mutiara dan kakabannya dikeluarkan dari kolam pemijahan.

Selain dengan cara semi buatan, mahasiswa kukerta terintegrasi juga melakukan pemijahan ikan lele mutiara secara buatan. Perbedaan pemijahan dengan cara semi buatan dan buatan ialah indukan lele disuntik sebanyak dua kali dengan rentang waktu 6 jam.

Mahasiswa kukerta melakukan penyuntikan pada tanggal 13 Juli 2021 pukul 21.00 WIB untuk penyuntikan pertama, sedangkan untuk penyuntikan yang kedua pada 14 Juli 2021 pukul 03.00 WIB.

Pada pagi harinya induk lele betina di stripping untuk mengeluarkan sel telur dilanjutkan dengan induk lele jantan dibedah untuk mengambil sel spermanya. Lalu sel telur dan sperma disatukan dan ditambah dengan larutan pembuahan, diaduk dengan menggunakan bulu ayam.

Setelah tercampur rata kemudian ditebar di atas kakaban yang telah disediakan di hatchery, telur akan menetas selama 24 jam. Setelah telur menetas kakaban dikeluarkan dari kolamnya, setelah 3-4 hari larva menetas, diberi pakan alami berupa artemia.

Melalui kegiatan kukerta integrasi abdimas dengan program “Penerapan Teknologi Pembenihan Lele Mutiara (Claries gariepinus) di Tani Unggul Farm Desa Pangkalan Baru” diharapkan dapat memberikan manfaat serta keuntungan kepada mitra sebagai tempat berlangsungnya kegiatan, serta dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat desa pangkalan baru mengenai cara pemijahan ikan lele mutiara secara semibuatan dan secara buatan.(*)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini