Studi Pelajari Efek Penggunaan Ventilator pada Pasien Corona

Redaksi Redaksi
Studi Pelajari Efek Penggunaan Ventilator pada Pasien Corona
(Foto: AFP/PRAKASH SINGH)
Ilustrasi: Studi terbaru menunjukkan hampir 9 dari 10 pasien Covid-19 pengguna ventilator, meninggal. Tapi studi ini masih mengandung bias temuan.

JAKARTA - Sebuah studi terbaru menemukan sekitar 88 persen pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) yang memakai ventilator di sistem rumah sakit di New York, meninggal. Atau ini berarti, hampir sembilan dari 10 pasien Covid-19 dari studi.

Ventilator adalah mesin yang berfungsi menunjang atau membantu pernapasan seseorang. Melalui alat ini, pasien yang kesulitan bernapas akan dibantu mendapatkan udara dan bernapas selayaknya orang sehat.

Namun tim peneliti menerangkan, statistik yang suram itu bukan berarti menyiratkan bahwa ventilator menyebabkan kerusakan. Penulis senior yang juga Senior Vice President dan Profesor di Institutes for Medical Research at Northwell Health, Karina Davidson mengatakan pasien yang memakai ventilator biasanya memiliki penyakit yang lebih parah.

"Dan karena itu lebih mungkin meninggal. Ventilator mekanis tidak berbahaya, dan dalam banyak kasus, merupakan mesin penyelamat jiwa," terang Davidson dikutip dari Live Science.

Studi yang diterbitkan di jurnal JAMA pada 22 April 2020 ini menganalisis data 5.700 pasien yang dirawat di rumah sakit periode 1 Maret-4 April melalui sistem kesehatan terbesar di New York, Northwell Health. Mereka adalah pasien di 12 rumah sakit di New York City, Long Island dan Westchester County.

Dari seluruh pasien pengguna ventilator tersebut, 2.643 meninggal dan 320 pasien berhasil menyelesaikan perawatan atau keluar rumah sakit. Data ini menggambarkan sekitar 12 persen pasien Covid-19 yang memakai ventilator, selamat.

Ilustrasi: Ventilator merupakan alat yang digunakan menunjang atau membantu pasien yang kesulitan bernapas. (Foto: AP/Axel Heimken)

Namun peneliti juga membedakan berdasarkan usia, pasien berusia antara 18 dan 65 tahun yang menggunakan ventilator, 76 persennya meninggal. Sementara laporan menunjukkan, 97 persen yang meninggal pada pasien berusia di atas 65 tahun.

Menurut para peneliti, dari 2.634 pasien--baik yang menggunakan ventilator atau tidak--sekitar 21 persen di antaranya meninggal. Akan tetapi sebanyak 3.066 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit ketika studi ini berakhir. Sehingga para peneliti mengingatkan, data ini mungkin bisa menjadi 'bias temuan' dari studi.

Para peneliti menemukan, di antara pasien yang dirawat di rumah sakit beberapa memiliki kondisi umum antara lain hipertensi (56,6 %), obesitas (41,7 %) dan diabetes (33,8 %). 

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini