Menguak Berbagai Studi Soal UFO, Pelajari 100 Ribu Kasus

Redaksi Redaksi
Menguak Berbagai Studi Soal UFO, Pelajari 100 Ribu Kasus
(Istockphoto/Gremlin)
Ilustrasi

JAKARTA - Unidentified Flying Object (UFO) telah menarik perhatian publik selama beberapa dekade. Banyak pihak menggelar studi untuk menyimpulkan UFO. Meski belum memberi kepastian, studi yang dilakukan telah membuat banyak pihak semakin yakin dengan keberadaan UFO.

Beragam argumen muncul ketika membicarakan UFO, mulai dari mengaitkannya dengan alien hingga makhluk aneh mewakili keturunan manusia dari masa depan yang sedang mempelajari masa lalu mereka sendiri.

Mutual UFO Network (MUFON) menjadi salah satu organisasi yang fokus untuk mengungkap UFO. Organisasi berbasis sukarela, nirlaba, dan berbasis ilmu pengetahuan pengetahuan telah berusaha mencari tahu tentang UFO sejak 1969. Sehinga setidaknya lembaga ini sudah menyelidiki UFO sejak lebih dari 50 tahun lalu.

Direktur eksekutif MUFON, Jan Harzan menyatakan UFO bukan benda rekayasa. Dia menyebut UFO sebagai sesuatu yang nyata meski tidak dapat menjelaskan asalnya.

"Aku tidak tahu apakah itu milik kita atau milik orang lain atau apa pun. Tapi itu adalah teknologi canggih," kata Harzan, seperti dikutip Space. 

Harzan berkata MUFON memiliki laporan lebih dari 100 ribu kasus terkait UFO. Seluruh laporan itu juga telah diidentifikasi oleh 500 penyelidik bersertifikasi. MUFON terdiri dari para ilmuwan dengan gelar di bidang fisika, kimia, geologi, dan teknik listrik.

Para ilmuan MUFON juga memiliki pengalaman kerja di NASA, Lockheed Martin, Northrop Grumman, Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, dan program luar angkasa nasional Prancis CNES.

Dari 100 ribuan laporan, Harzan mengatakan pihak berhasil mengidetifikasi sebanyak 34 persen. Laporan yang teridentifikassi menyampaikan benda langit yang sempat mencurigakan merupakanpesawat terbang, roket peluncur, satelit, kejadian astronomi, hingga lentera.

Terakhir, Harzan mengatakan benda langit mencurikanan yang dilaporkan ke MOFON adalah drone militer, polisi, hingga pribadi. Bahkan, proyek balon Loon milik Google berulangkali dianggap sebagai UFO.

Harzan mengakui semakin sulit untuk mengidentifikasi UFO. Namun, dia meyakini UFO merupakan karya makhluk luar angkasa yang memiliki pemahaman ilmu fisika yang canggih.

"Kita mungkin 20 sampai 30 tahun lagi dari menjadi alien," katanya.

Melansir Space, Antropologi biologis Universitas Teknologi Montana, Michael Masters mengatakan UFO terkait dengan manusia dari masa depan yang dapat mengembangkan pengetahuan dan mesin yang diperlukan untuk kembali ke masa lalu. Hal itu diklaim mungkin terjadi mengingat percepatan perubahan dalam sains, teknologi, dan teknik.

Dalam buku 'Identified Flying Objects: A Multidisciplinary Scientific Approach to the UFO Phenomenon', Masters menggambarkan sosok yang ada di dalam UFO adalah makhluk bipedal, tidak berambut, seperti manusia dengan otak besar, mata besar, hidung kecil, dan mulut kecil.

Lebih jauh, Masters menyebut sosok itu sebagai 'makhluk luar angkasa' memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai bahasa dan memiliki teknologi yang lebih maju dari teknologi saat ini.

"Buku ini mengaitkan aspek-aspek yang diketahui dari sejarah evolusi kita dengan UFO dan alien yang belum terbukti," kata Masters.

Melansir Vox, profesor hubungan internasional Universitas Ohio Alexander Wendt mempercayai keberadaaan kehidupan di luar bumi (ET). Dia mengilustrasikan hal ini dengan manusia mempercayai Tuhan. 

"Pertanyaan sebenarnya adalah, apakah ET ada di sini? Dan itu jelas pertanyaan yang jauh lebih bisa diperdebatkan," ujar Wendt.

Wendt mengibaratkan alien sebagai turis intergalaksi karena memiliki planet sendiri. Namun dia tidak menutup kemungkinan alien datang ke bumi untuk mencari mineral tertentu hingga  mengekstraksi DNA manusia.

Di sisi lain, Wendt menyampaikan alien kemungkinan sudah sejak lama mengunjungi bumi. Hal itu terllihat dari berbagai bukti dia abad pertengahan hingga Alkitab.

"Saya pikir jika mereka ada di sini, mereka mungkin sudah lama berada di sini - itu dugaan saya," katanya.

Terkait dengan objek asing yang direkam oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, dia meyakini bukan merupakan hasil rekayasa. Keyakinan itu keluar setelah mendengarkan suara para pilot yang menggambarkan sesuatu yang luar biasa.

"Apakah itu kehidupan asing, siapa tahu," ujar Wendt.

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini