PEKANBARU, riaueditor.com - Salah satu personil Penggawa LAM Riau saat ini terlibat sebagai relawan penanganan pasien Covid-19 di Jakarta. Ahmad Fadillah yang sebelumnya memiliki rekam jejak sebagai relawan bencana di berbagai penjuru tanah air ini merasa terpanggil terjun dalam misi kemanusiaan dampak wabah covid-19 yang melanda dunia.
Budak jati Melayu dengan nama lengkap Ahmad Fadillah, SE yang akrab disapa Fadil ini diamanahkan sebagai Wakil Ketua di Penggawa LAM Riau BKO Kota Pekanbaru. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau Angkatan 90 ini dimandatkan untuk membantu pembentukan Unit Relawan Bencana nya Punggawa LAM Riau.
Diusianya yang nyaris kepala 5, lelaki tegap ini masih aktif mengabdikan diri sebagai pejuang kemanusiaan, seperti yang dijalaninya saat ini sebagai relawan yang tergabung dalam unit rescue penanganan pasien covid-19 di Jakarta.
Ahmad Fadillah semasa kuliah sempat aktif di Bahana Mahasiswa dan Mapala Humendala FE Unri.
Bersama Mapala Humendala kala itu tercatat sebagai salah satu team word seven summit, dan telah menyelesaikan 2 dari 7 puncak tertinggi di dunia. Keduanya adalah cartenz pyramid di Papua dan Kilimanjaro di Afrika. "Seharusnya tahun kemarin jadwal ke Elbrus tapi tertunda karena pandemi," jelasnya.
Berikut Rekam Jejak Ahmad Fadillah Sebagai Relawan
Sewaktu di Mapala, dunia relawan sudah diperkenalkan kepada setiap calon anggota. Jadi dasar dari kerelawanan saya sangat banyak dibentuk oleh senior senior di Mapala Humendala. Di Humendala saya mendampat kwalifikasi SAR hutan gunung setelah mengikuti pendikan yang dilaksananan oleh Mapala Unand bekerja sama dengan Basarnas.
Selesai kuliah saya aktif di dunia LSM, Non Goverment Organization (NGO) dengan mendirikan perkumpulan Elang bersama teman-teman. Selain itu saya juga terlibat sebagai salah satu pendiri Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) yang awalnya diinisiasi oleh mas Purwo Susanto (WWF) dan Harijal Jalil dari Yayasan Tropika guna membackup Lanskap Tesso Nilo yang kala itu tahap diajukan sebagai Taman Nasional. Saya juga terlibat mengaktifkan kembali Forum Walhi Riau yang sempat vakum bertahun tahun.
Pada 2004 ketika terjadi musibah Tsunami Aceh, oleh teman-teman Jikalahari Fadil diminta menjadi Koordinator pengiriman relawan Riau ke Aceh, "Setelah case pengiriman relawan saya akhirnya bergabung dengan relawan lainnya di Aceh selama kurun waktu 2 tahun," ungkap Fadil.
"Ini mungkin tonggak awal saya menjadi relawan, sebagai satu bagian penting dalam perjalanan hidup saya pasca tsunami aceh, saya juga ikut hadir di beberapa kebencanaan seperti gempa dan tsunami di Nias, gempa di Jogja, Tsunami di Pangandaran," terang Fadil.
Dijelaskan Fadil, dirinya sempat bergabung dengan Pramuka Peduli Kwarda Riau bidang Kebencanaan dan sempat ikut di gempa Lombok dan Palu serta Pangandaran.
"Sebelum bergabung di Penggawa LAM Riau, saya juga menjadi penasehat di relawan Porter Indonesia (Repotin) salah satu chapter nya ada di Riau. Bersama Repotin saya terlibat di kebencanaan tanah longsor di Bogor, Gempa di Mamuju, dan terakhir kemarin di Adonara NTT," urai Fadil.
Lanjutnya, saat ini bersama teman teman relawan di Jakarta kami mencoba ikut berkontribusi membantu menghadapi bencana wabah Covid-19. Terlibat dalam penyediaan jasa ambulance gratis untuk penjemputan pasien covid, ambulance untuk jenazah, suplay oksigen dan logistic nakes.
"Insya Allah Agustus nanti saya akan kembali ke Pekanbaru yang salah satu agendanya pembentukan Unit Respond Bencananya Penggawa LAM Riau," tutup Fadil.(*/har)