Tanpa Biaya, Anak Pijat Tunanetra Ini Lulus Jadi Anggota Bintara Polri

Redaksi Redaksi
Tanpa Biaya, Anak Pijat Tunanetra Ini Lulus Jadi Anggota Bintara Polri
ist.
M Abdul Dannil (20) tahun dan orang tuanya Syambasri saat diwawancarai wartawan usai mendengarkan kelulusan anaknya masuk menjadi anggota Bintara Polri T.A 2018/2019 di SPN Polda Riau, Senin 6 Agustus 2018.

PEKANBARU, riaueditor.com - Jerih payah dan semangat M Abdul Dannil (20) tahun, untuk membahagiakan kedua orang tuanya menjadi Anggota Polri terjawab sudah saat ini. Setelah dirinya lulus dan diterima menjadi anggota Bintara pada penerimaan Polri tahun 2018-2019. Kini dia resmi menjadi anggota Polri yang segera mengikuti pendidikan Bintara tanpa embel-embel atau biaya apapun.               

Selain semangat yang tinggi dan dorongan orang tua untuk menjadi anggota Polri, tentunya butuh persiapan jasmani dan rohani yang sehat serta dedikasi yang tinggi untuk menggapai cita-citanya.

Hal inilah yang digapai lulusan SMKN Pekanbaru ini untuk masuk menjadi anggota Bintara Polri, tanpa ada embel-embel atau pungutan biaya apapun. M Abdul Dannil bisa lulus dengan modal semangat dan niat yang tulus untuk menjadi anggota Polri.       

Syambasri (58) tahun, selaku orang tua kandung dari M Abdul Dannil, warga Jalan Todak Ujung Gg. Paris RT 4 RW 4 Kelurahan Tangkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, tak habis-habisnya mengucapkan syukur kepada Allah SWT, saat mendengar langsung dari panitia hasil kelulusan penerimaan putranya tersebut untuk menjadi bintara Polri.

"Saya sangat bersyukur sekali, begitu mendengar pengumuman yang disampaikan panitia tadi. Mungkin inilah jawaban doa dari kami dan istri saya yang saat ini sudah almarhum," ujar Syambasri seraya memanjarkan doa syukur usai mendapat undangan untuk hadir mendengarkan pengumuman kelulusan anaknya tersebut menjadi anggota Bintara Polri tahun ini, Senin 6 Agustus 2018.

Kepada awak media, Syambasri menyebutkan pada penerimaan Polri tahun ajaran 2018-2019 ini, dirinya sama sekali tidak ada mengeluarkan uang hingga puluhan juta atau ratusan juta pada penerimaan anggota polri tahun 2018.

"Kalau saya ini hanya tukang urut tuna netra, tidak mungkin lah saya mengeluarkan uang sebanyak itu. Sebab uang untuk belanja sehari-hari saja sudah payah, apalagi mau ngasih uang hingga puluhan juta sebanyak itu," ucapnya.

Syambasri juga mengatakan keinginan atau cita-cita anak keempat dari enam bersudara itu, memang sudah tampak sejak kelas 4 SD. Sebab saat ia mengikuti pendikan dasar, sangat gemar untuk mengikuti pramuka dan melihat anggota Polri saat bertugas di lapangan.  

"Iya waktu kecilnya saja, dia sudah punya cita-cita menjadi anggota Polri. Sehingga ia sering mengikuti pramuka dan sering memuji kinerja Polisi saat bertugas menangkap penjahat dan mengatur lalulintas," pungkas Syambasri.

Ditanya, bagaimana menurutnya tentang proses seleksi penerimaan Polisi tahun ini yang telah menjaring putranya menjadi anggota polisi. Apakah ada pungutan, atau ada yang menghubungi dengan janji bisa membantu meluluskan dengan iming iming?.

Syambasri menyatakan bahwa anaknya masuk Polisi murni tanpa ada pungutan atau yang mengiming-imingi putranya tersebut untuk bisa menjamin lolos menjadi Polisi. Sebab keinginan yang gigih dan semangat putranya itu, memang sudah diniatkan untuk mengikuti tes dari awal hingga akhir tes yang diselenggarakan panitia.

"Jadi ini adalah murni, dan tanpa ada iming-iming yang menjanjikan dari pihak lain untuk bisa lolos menjadi anggota bintara tahun ini. Ini yang patut kita apresiasi kepada polri, yang secara transparan dan tanpa ada neko-neko kepada kita dalam penerimaan Polri tahun ini," pungkas Syambasri.

Hal senada juga disampailkan M Abdul Dannil usai menerima hasil kelulusan untuk menjadi anggota Bintara Polri. Ia sangat bersyukur kepada orang tua dan Allah SWT, setelah mendengar kelulusannya menjadi anggota Bintara Polri.    

"Saya saat ini bersyukur sekali bang, inilah yang saya cita-cita selama ini. Cuman saya sangat sedih, bahwa berita bahagia ini tanpa dihadiri oleh ibu saya yang sudah meninggal pada tahun lalu. (ars)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini