Rupiah Jatuh ke Rp 15.000/US$, Warga Buru-Buru Lepas Dolar

Redaksi Redaksi
Rupiah Jatuh ke Rp 15.000/US$, Warga Buru-Buru Lepas Dolar
Foto: Bank Mandiri (Dok: Shania Alatas)

JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus Rp15.000/dolar AS dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat untuk buru-buru melakukan penukaran. Sebagian dari mereka ada yang mengambil momen tertekannya rupiah untuk meraup margin dari kurs dolar.

Di salah satu money changer di Kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, PT Ayu Masagung, Jumat (22/7), tampak terlihat penukar uang silih berganti berdatangan. Mayoritas antusiasme pengunjung menukarkan dolar ke dalam rupiah karena mengetahui dolar saat ini sudah semakin tinggi.

Di sini, harga jual 1 US$ di level Rp15.070,00, sedangkan harga beli 1 US$ di level Rp 14.995 mulai dari jam 11.02 - 12.00 siang (22/7). Sedangkan pada waktu yang sama di salah satu bank BUMN, harga beli 1 US$ Rp 14.825 dan jual Rp 15.175.

Made satu penukar yang ditemui CNBC Indonesia bahwa tujuannya menukar dolar ke rupiah selain karena momentum kurs dolar sedang menguat juga karena kebutuhan perekonomian, serta sebagai dana cadangan atau tabungan di tengah kenaikan harga bahan bakar dan pangan.

"Saya tukar karena kebutuhan. Karena kemarin pandemi, perekonomian kita carut marut. Pemasukan kita pas-pasan. Kemarin sebetulnya inginnya dolar untuk diinvestasi. Jadi setiap saya gajian, saya tukarkan ke dolar agar pas butuh dana, kita bisa tukarkan dengan nilai yang lebih tinggi. Lebih ke kebutuhan perekonomian. Jadi ada savings lebih yang bisa kita pergunakan untuk beli bahan bakar, beli cabai, paling itu sih," kata Made, yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil.

Penukar lain bernama Wahid ternyata baru mengetahui adanya penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah selama beberapa hari terakhir dari kawannya. Ia pun langsung berinisiatif menukar dolar agar dapat margin di tengah pelemahan rupiah.

"Tukar dollar ke rupiah. Awalnya iseng-iseng aja. Untuk investasi. Udah dari SMA suka beli dolar untuk savings dan dana cadangan aja. Yang ditukarkan sekitar 500 dolar AS," ujarnya.

Karisa, seorang pekerja yang juga merupakan mahasiswi yang menukarkan dolar AS-nya dengan tujuan yang sama. "Tukar beberapa dolar AS dan dolar Singapura. Tujuannya untuk disimpan dulu. Karena saya punya nomer karyawan sini dan saya selalu di update kurs masing-masing valuta asing dan harga jual sama belinya melalui Whatsapp," kata Karisa.

(sumber: CNBCIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini