Panglima TNI: Satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan Harus Saling Bersinergi

Redaksi Redaksi
Panglima TNI: Satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan Harus Saling Bersinergi
puspen tni
Panglima TNI: Satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan Harus Saling Bersinergi.

JAKARTA, riaueditor.com - Dalam menyikapi segala bentuk kegiatan di lingkungan TNI, satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI, harus saling bersinergi dan benar-benar waspada dalam melaksanakan tugas.  Personel Teritorial harus bekerja sama dengan Intelijen, demikian juga dengan personel Penerangan.

 

Hal tersebut dikatakan  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan kepada 448 personel TNI pada  Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).

 

Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, dalam melaksanakan tugas pokok TNI, ketiga satuan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. “Aparat Teritoral apabila akan melaksanakan tugas, harus mendapat informasi awal dari Intelijen untuk mendapatkan perkembangan dan kondisi di lingkungan sekitar, satuan Penerangan yang mempublikasikan kegiatan itu dan media lah yang bekerja untuk membentuk opini,” ujarnya.

 

“Tiga institusi tidak bisa di pisahkan, Intelijen, Teritorial dan Penerangan. Apabila jadi satu kekuatan, maka akan sangat dahsyat dan apapun bisa dilakukan, oleh karena itu keterpaduan ini harus selalu dilakukan,” kata Panglima TNI.

 

Sementara itu, terkait penggunaan media sosial saat ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo  menegaskan bahwa para prajurit TNI harus menyikapi dengan benar dan para Komandan Satuan berperan penting.  “Dalam kondisi saat ini, Komandan Satuan berperan penting untuk menyampaikan kepada anggota, agar informasi yang didapat segera disampaikan kepada atasan,” ucapnya.

 

“Sampaikan kepada anak buahmu, apabila ada informasi segera laporkan kepada komandan dan harus cerdas dalam memilih informasi tersebut, informasi berita bohong dapat menyebabkan perpecahan,” ucap Panglima TNI.

 

Rakor Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, diikuti oleh 448 peserta, terdiri dari 140 peserta Rakor Intelijen, 188 peserta Rakor Teritorial dan 120 peserta Rakor Penerangan TNI. Rapat Koordinasi tersebut bertujuan menyampaikan evaluasi program kerja tahun anggaran tahun anggaran 2016 serta penyampaian program kerja tahun 2017, khususnya hal-hal menonjol terkait dengan kebijakan Panglima TNI Bidang Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI. (puspentni)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini