BANGKOK, riaueditor.com - Kamis (13/12/2018) "Penting bagi Kawasan Asia Tenggara memiliki forum kerja sama Coast Guard dalam rangka memerangi tindak pidana dan kejahatan di laut". Pernyataan itu disampaikan oleh Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Bakamla RI, Laksda Bakamla Dr. Abdul Gofur, Drs., M.H. pada saat memberikan sambutan delegasi Bakamla pada pertemuan Gulf of Thailand Initiatives (GOTI) on Maritime Law Enforcement 6th Commanders' Forum di Hotel Millenium Hilton, di Bangkok, Thailand, Kamis (13/12/2018).
Pertemuan GOTI Commanders' Forum merupakan pertemuan tahunan bagi instansi keamanan laut yang diselenggarakan sejak tahun 2012 dalam rangka membahas isu-isu keamanan maritim di wilayah Teluk Thailand.
Pada awalnya, GOTI merupakan pertemuan yang inklusif bagi negara-negara yang memiliki wilayah laut di Teluk Thailand. Namun sejak tahun 2015, negara-negara anggota GOTI yaitu Thailand, Malaysia, Kamboja dan Vietnam berinisiasi untuk mengundang negara-negara di Asia Tenggara lainnya sebagai observer agar pembahasan dari forum ini dapat diperluas karena isu-isu keamanan laut di Teluk Thailand juga berimplikasi terhadap keamanan laut di Kawasan Asia Tenggara. Maka dari itu, kehadiran Indonesia dan Filipina sebagai observer merupakan suatu kemajuan bagi forum ini.
Pada pertemuan yang berlangsung 12-14 Desember 2018 ini, isu yang menjadi topik pembahasan yaitu IUU Fishing. Selaku observer pada pertemuan ini, Indonesia menggarisbawahi bahwa kerja sama antar instansi penegak hukum di laut, dalam hal ini Coast Guard di Asia Tenggara perlu bekerja sama dalam rangka mencegah, memerangi dan menanggulangi tindak kejahatan IUU Fishing dan kejahatan di laut lainnya.
Hal ini dikarenakan wilayah laut Asia Tenggara saling berhubungan sehingga dampak dari kegiatan IUU Fishing di suatu negara akan dirasakan oleh negara lain. Dampak tersebut bukan hanya terkait dengan kerugian ekonomi namun juga terhadap kerusakan lingkungan dan human security.
Bakamla memandang pertemuan GOTI ini sangat baik karena dapat menjadi media bagi aktor keamanan laut di Kawasan Asia Tenggara untuk berdialog dan bertukar pengalaman terhadap penanggulangan kejahatan di Kawasan.
Lebih lanjut, Bakamla menekankan pentingnya bagi coast guard di ASEAN untuk membentuk forum kerja sama tersendiri karena akan lebih memudahkan Kawasan Asia Tenggara menjaga keamanan lautnya. Terhadap pandangan Indonesia mengenai pentingya forum coast guard di ASEAN, Malaysia dan Filipina menyatakan pendapat yang sama.
Pertemuan GOTI kali ini berlangsung selama 3 (tiga) hari dimana seluruh peserta berdiskusi dan bertukar pengalaman terhadap mekanisme penegakan hukum terkait dengan tindak pidana IUU Fishing di negara masing-masing.
Pertemuan yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat ini juga memberikan kesempatan bagi seluruh Delegasi yang hadir untuk berdiskusi secara bilateral guna membahas pengembangan kerja sama keamanan laut antar negara yang hadir.
Pada kesempatan ini, turut hadir bersama dengan Deputi Inhuker Bakamla yaitu Direktur Strategi Laksma Bakamla Muspin Santoso, Direktur Kerjasama Laksma Bakamla Dade Ruskandar, Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri Kolonel Bakamla Satya Pratama, dan Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Letkol Bakamla Hudiansyah Is Nursal.(bakamla)