Proyek Pengaman Pantai Pulau Terluar di Meranti Diduga tak Sesuai Spek, Kayu Cerucuk Banyak Dipotong-potong

Redaksi Redaksi
Proyek Pengaman Pantai Pulau Terluar di Meranti Diduga tak Sesuai Spek, Kayu Cerucuk Banyak Dipotong-potong
istimewa

KEP.MERANTI, riaueditor.com - Proyek pembangunan pengaman pantai pulau terluar di Provinsi Riau Tahap II di Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat sorotan.

Pasalnya, proyek yang direncanakan dengan panjang pengerjaan lebih kurang 500 sampai 600 meter melalui anggaran SBSN tahun 2022 senilai Rp. 13,448 miliar baru saja beberapa minggu dikerjakan oleh rekanan PT. SABARJAYA KARYATAMA KSO PT. BINMID QUIESSTAMA INDONESIA selaku pemenang lelang diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi.

Hal itu terpantau oleh awak media di lokasi, pengerjaan yang baru tahap pemancangan kayu cerucuk sejauh lebih kurang lebih kurang 100 meter. Pemancangan kayu cerucuk berukuran 4 cm dan panjang kayu 4 meter ditancapkan ke dalam pantai.

Namun sebagian kayu cerucuk tersebut setelah dipancang masuknya hanya separuh dan di potong-potong mengunakan chainsaw sehingga diduga tidak sesuai dengan spek gambar proyek tersebut.

Sejumlah warga desa setempat salah satunya AT saat dijumpai media ini pada Sabtu (23/04/2022) mengatakan, bahwa pekerjaan turap pengaman pantai sebagian kayu cerucuk dari 4 meter hanya sebagian yang ditancapkan ke dalam tanah dan sebagian banyak dipotong-potong.

"Hampir 50 meter pada tahap pemancangan kayu cerucuk dikerjakan secara manual dan tidak menggunakan alat, banyak kayu cerucuk yang tidak bisa menembus kedalaman pantai dipotong-potong mengunakan chainsaw," kata AT kepada media ini.

Kalau kita cermati sebagian kayu yang hanya menancap sebagian sisanya 1 hingga 1,5 meter dipotong. "Ada yang ditancapkan kembali dan ada juga yang dihanyutkan ke laut," ujar sejumlah warga.

Menurut warga pekerjaan pengaman pantai itu risikonya sangat tinggi, "Semestinya sesuai spek kayu cerucuk ditancapkan sedalam 4 meter dengan mengunakan alat berat, tak bisa manual," jelasnya.

Warga berharap proyek pengaman pantai di Desa Telesung Kecamatan Rangsang pesisir ini benar-benar dikerjakan dengan maksimal, bukan asal jadi.

"Kita berharap siapapun ikut memantau dan awasi, karena kita sangat berharap pembangunan yang dengan susah payah untuk mendapat alokasi anggaran proyek pengaman pantai yang telah menelan dana puluhan miliar itu bisa maksimal sembari berharap kepada awak media mempublikasinya, serta turut mengawal masyarakat melaporkannya ke penegak hukum," harap sumber.

Salah seorang pelaksana teknis pekerjaan proyek pengaman pantai yang disapa Lebo, dijumpai awak media di lapangan pada Minggu (24/4/2022) membantah bahwa tidak semua kayu yang dipotong.

"Memang ada sebagian yang dipotong yang sudah tidak dapat masukkan ke dalam tanah lebih kurang 50 cm maka harus dipotong supaya merata, agar mudah memasang Geotek," kata Lebo.

Untuk kebutuhan kayu kita sekitar lebih kurang 15 ribu batang kayu dengan ukuran 4 cm dan panjang 4 meter, karena alat berat kita gunakan untuk menyusun batu.

"Untuk sementara manual, sebetulnya bagus manual karena mudah diatur penyusunannya, memang kalau mengunakan alat pengerjaannya lebih cepat. Sementara alat berat kita gunakan untuk menyusun batu," tandasnya.(*)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini