Alert! Omicron BA.4 & BA.5 Sudah Masuk DKI, Ini Gejalanya

Redaksi Redaksi
Alert! Omicron BA.4 & BA.5 Sudah Masuk DKI, Ini Gejalanya
Foto: Omicron Muncul di DKI Jakarta/Aristya Rahadian

JAKARTA - Kasus Omicron baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia semakin bertambah. Berdasarkan catatan pemerintah, ada delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang tersebar di Jakarta dan Bali.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menyebut salah satu pasien mengalami gejala Covid-19 sedang yakni mengeluhkan sesak napas, sementara pasien lainnya hanya mengalami gejala Covid-19 ringan.

Pasien bergejala Covid-19 sedang itu merupakan wanita berusia 20 tahun dengan hasil tes whole genome sequencing teridentifikasi 10 Juni dinyatakan positif Omicron baru BA.5. Kasus ini merupakan penularan lokal yang berada di Jakarta.

"Ini satu-satunya (pasien) yang gejalanya lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," kata Erlina, Minggu (12/6/2022).

Pasien tersebut dikabarkan baru mendapatkan dua dosis vaksin jenis Sinovac. Pasien terakhir menerima vaksinasi pada 7 Mei 2021 tahun lalu.

"Ada dua kemungkinan bahwa mungkin BA.5 ini replikasinya banyak di saluran napas bawah dibandingkan Omicron yang BA.1 dan BA.2, yang replikasinya di luar saluran napas, bisa jadi juga karena penyakit lain mungkin asma ini perempuan masih muda," sambungnya.

Berikut laporan lengkap kasus varian Omicron BA.4 dan BA.5

Bali

1. Kasus Omicron BA.4 (Laki-laki 27 tahun): tidak bergejala, sudah divaksin dua dosis Pfizer;

2. Kasus Omicron BA.5 (Laki laki 45 tahun): tidak bergejala, sudah tiga kali vaksin J&J;

3. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 57 tahun): sakit tenggorokan, badan pegal, sudah empat kali vaksin Pfizer;

4. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 34 tahun): tidak bergejala, tiga kali vaksin (dua dosis astrazeneca dan 1 dosis J&J);

DKI Jakarta

1. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 20 tahun): gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster;

2. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 40 tahun): tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca;

3. Kasus transmisi lokal BA.5 (Laki-laki 22 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum di-booster;

4. Kasus PPLN (Laki-laki 30 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna

(sumber: CNBCIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini