Ajarkan Kesesatan, Ratu Kerajaan Ubur-Ubur Ngaku Khilaf

Redaksi Redaksi
Ajarkan Kesesatan, Ratu Kerajaan Ubur-Ubur Ngaku Khilaf
capture youtube
Pimpinan Kerajaan Ubur-Ubur, Aisyah Tusalamah

SERANG - Sebanyak 12 orang penghuni Kerajaan Ubur-Ubur masih dilakukan pemeriksaan secara maraton oleh Polres Serang Kota. Pemeriksaan dilakukan guna menggali motif dan aktifitas kerajaan yang sudah merseahkan warga Serang.

"Sampai saat ini kita masih terus melakukan pemeriksaan secara maraton sampai saat ini sudah 12 orang kita lakukan pemeriksaan. Keseluruhan orang-orang yang ada di lokasi tersebut," ujar Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin didampingi Kasat Reskrim AKP Richardo Hutasoit, Rabu (15/8/2018).

Sejauh ini, pihaknya belum bisa menjerat pimpinan kerajaan ubur-ubur dalam delik pidana penistaan agama. Karna masih terus didalami. "Tapi tadi subuh ibu AS menyatakan kekhilafannya atas prilaku yang sudah dilakukan," ungkapnya.

Guna mempermudah proses pemeriksaan, petugas memisahkan lokasi pemeriksa antara pengikut dan pimpinan kerajaan ubur-ubur.

"Kesimpulan sementara ke 12 orang, yang lain hanya tergiur oleh ajakan stetmen dari ibu as di medsos sehingga berdatangan, ada dari Jatim dan Jabar ingin mengorek dari ibu AS ini kesimpulan sementara," tegas Komarudin.

Sebelumnya, Komarudin menjelaskan, Pimpinan Kerajaan Ubur-Ubur yakni Aisyah Tusalamah berpedoman pada Alquran. Namun, salah menafsirkan ayat-ayat dalam Alquran.

Alquran yang Ratu Kerajaan Ubur-ubur baca yakni Tafsir yang disusun Zainuddin Humaidy cetakan ke lima tahun 1957.

Dia menambahkan, Alquran tersebut kini menjadi barang bukti dan sedang dikaji oleh Polres Serang Kota untuk mengetahui apa motif wanita asal Sumedang itu menyebakan ajaran yang dinilai sesat.

"Kami kaji memang di dalam Alquran ini ada beberapa poin yang ditandai beliau, ini disimpulkan sendiri," ujarnya.

Kapolres mencontohkan, dalam surat Al Baqarah Ayat 115 yang ditandai oleh Aisyah, "Timur dan barat kepunyaan Tuhan sebab itu kemanapun kamu menghadapkan muka mu di situlah Tuhan sesungguhnya, Tuhan itu pemberi karunia dan maha tahu."

"Ini dasar dia mengatakan kiblat itu bukan ka'bah. Setelah kordinasi kasepuhan. Ibu ini salah menafsirkan alquran. Ibu ini terlalu bagus membaca alquran tapi ngartiinnya kejauhan. Dibaca disimpulkan," pungkasnya.

(okezone.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini