Ketua Persit KCK Ranting 03/Tempuling Dan Ketua PKK Beri Vitamin A pada Balita

Redaksi Redaksi
Ketua Persit KCK Ranting 03/Tempuling Dan Ketua PKK Beri Vitamin A pada Balita
Penrem031/Wirabima
Ketua Persit KCK Ranting 03/Tempuling Dan Ketua PKK Beri Vitamin A pada Balita Kecamatan Tempuling.

TEMPULING, riaueditor.com - Jumat (24/2/17), Bulan Februari dikenal sebagai bulan Vitamin A, di mana seluruh balita usia 6 sampai 59 bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di Posyandu atau Puskesmas.  

Menurut data Kecamatan Tempuling, diperkirakan terdapat 250 balita mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Dan di Indonesia program suplementasi vitamin A aktif dikampanyekan melalui Posyandu dan masih terus digalakkan hingga saat ini.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting IV Koramil 03/Tempuling, Ny Yuli Sugiyono menyampaikan pemberian Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, di dalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. 

Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga kesehatan mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan reproduksi dan merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh. 

Lebih lanjut Ny Yuli Sugiyono mengatakan, Suplementasi secara berkala vitamin A dosis tinggi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap vitamin A, mencegah defisiensi vitamin A, dan untuk membangun cadangan vitamin A dalam hati.

Pemberian 200.000 IU (dosisi tinggi) kepada anak usia 6-59 bulan akan memberikan pengaruh pencegahan selama 3 hinggga 6 bulan atau bergantung pada ketergantungan vitamin A dalam bahan pangan dan kecepatan dalam menggunakan vitamin tersebut. 

"Selain itu pemberian vitamin A pada anak memberikan berbagai manfaat, diantaranya mengurangi angka kesakitan, mengurangi angka kematian akibat infeksi campak, diare, mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi, serta mencegah anemia," paparnya, Selasa (21/2/17). 

Senada dengan Ny Yuli Sugiono, Ketua PKK Kecamatan Tempuling Ny Ridwan menyampaikan kondisi pada bayi di bawah usia 6 bulan apakah juga diperlukan suplemen vitamin A? 

Sesungguhnya pada bayi yang usianya belum genap 6 bulan, sumber vitamin A sepenuhnya diperoleh dari ASI, terutama bila ibunya mendapatkan suplemen vitamin A selama hamil dan setelah melahirkan. Namun jika pemberian ASI nya tidak mencukupi dan selama hamil atau saat masa nifas ibu tidak mendapatkan vitamin A, maka bayi dapat diberikan vitamin A dengan dosis 25.000 IU yang diberikan pada interval 2-3 bulan dengan maksimal pemberian 3 dosis, hingga bayi berumur 6 bulan dan bisa diberikan vitamin A dosis 100.000 IU (kapsul biru).

Dikatakannya lagi, Suplementasi vitamin A juga diberikan kepada ibu nifas (ibu yang baru melahirkan hingga periode 6 minggu setelah melahirkan). 

Akibat kehilangan sejumlah darah saat proses persalinan, seorang ibu nifas dapat juga mengalami kekurangan vitamin A dalam tubuhnya.Sehingga pemberian vitamin A dosis tinggi dengan dosis 200.000 IU (kapsul merah) perlu dilakukan. 

Disamping itu, pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin tersebut dalam ASI. 

"Dosis pemberiannya sebanyak dua kali, yaitu segera setelah melahirkan sebanyak satu kapsul 200.000 IU, dilanjutkan satu kapsul pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama, dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian. Dengan dosis ini maka akan menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan, mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja, mempercepat proses pemulihan dan mencegah anemia," tandasnya.(Penrem 031/Wirabima)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini